HNW Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Keagamaan

 HNW Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Keagamaan

Ilustrasi: Pondok Modern Darussalam Gontor.

Jakarta (MediaIslam.id) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendorong peningkatan kualitas pendidikan keagamaan kelas menengah di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pendidikan keagamaan dapat menjadi mitra dalam berkompetisi dengan sekolah umum, guna terus menghasilkan budaya dan anak didik yang berakhlak mulia.

“Untuk kejayaan bangsa dan negara menyongsong satu abad Indonesia merdeka,” kata Hidayat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (26/08/2022).

HNW, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa peran pendidikan keagamaan di Indonesia secara umum selama ini sudah berjalan dengan baik.

Hal ini terbukti dengan tidak adanya kasus-kasus tawuran antarpelajar dari sekolah keagamaan atau beredarnya narkotika di kalangan sekolah keagamaan. “Kita tidak pernah mendengar kasus seperti itu di sekolah pendidikan keagamaan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, di dalam beberapa tahun terakhir terjadi beberapa kasus pelecehan seksual yang sangat miris terjadi di lingkungan pendidikan keagamaan.

“Jangan sampai pendidikan keagamaan ini hanya sekadar teori, sehingga terjadi kasus-kasus semacam itu seperti di Bandung dan Jombang,” ujarnya.

Oleh karenanya, HNW berharap agar best practice dari MAN Insan Cendekia dan Pondok Pesantren Gontor, serta pendidikan keagamaan lainnya bisa dijadikan rujukan bagi yang lain.

“Kami ingin memperoleh info yang lebih dalam, bagaimana ponpes, MAN, dan pendidikan keagamaan lainnya yang sudah berhasil menginternalisasi nilai-nilai agama sehingga menghasilkan budaya dan anak didik yang memiliki budi pekerti yang baik,” kata HNW.

Lebih lanjut, HNW menegaskan bahwa budi pekerti baik atau akhlak mulia yang perlu dikedepankan oleh pendidikan keagamaan, dan tentu juga pendidikan umum. Oleh karenanya, HNW menolak keras apabila ada wacana yang ingin mengeluarkan madrasah dari UU Sistem Pendidikan Nasional.

“Sudah sepatutnya agar sekolah keagamaan seperti Madrasah dan siswa madrasah tidak diremehkan lagi, tidak dianaktirikan, tapi diberlakukan secara adil, termasuk dalam hal kebijakan anggaran,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 + 12 =