HIV/AIDS Makin Menggurita, Liberalisme Biang Penyebabnya

 HIV/AIDS Makin Menggurita, Liberalisme Biang Penyebabnya

Ilustrasi

Pemerintah meminta masyarakat agar Abstinen (tidak seks bebas) dan Be faithful (setia hanya pada satu pasangan). Namun, program tersebut menjadi kontradiktif jika Condom sebagai saran bagi pasangan yang belum halal untuk melakukan seks bebas.

Kondom pun mudah diakses bagi siapa pun karena dijual bebas, di mini market misalnya. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati Drugs (pengunaan obat terlarang) dengan jarum suntik sebagai salah satu sarana penyebaran virus HIV/AIDS.

Namun, faktanya obat-obat terlarang masih saja beredar di tengah masyarakat bahkan tidak sulit untuk mendapatkannya. Berbagai penyuluhan sebagai pendidikan terus dimasifkan oleh pemerintah dalam rangka menyadarkan masyarakat akan bahayanya virus HIV/AIDS. Faktanya, kasus HIV/AIDS masih saja ditemukan dan makin bertambah jumlahnya.

Dengan demikian, solusi yang lahir dari sekularisme kapitalisme terbukti tidak mampu mengatasi penularan HIV/AIDS. Maka, diperlukan sistem yang mumpuni untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Islam memiliki cara untuk menanggulangi virus tersebut. Bagi pelaku zina pengidap HIV/AIDS yang sudah menikah (muhshon) dengan dirajam sehingga penularan bisa diputus dan bagi pelaku akan terbebas dari dosa zinanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadis riwayat Muslim: “Seorang yang telah menikah (berzina) dengan seorang yag telah menikah dicambuk seratus kali dan dirajam.”

Sementara bagi yang belum menikah (ghairu muhshon) akan dikenakan sanksi cambuk seratus kali.

Firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 2: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”

Mereka pun diperlakukan khusus sebagai penderita HIV. Demikian pun dengan orang yang terinfeksi misalnya anak-anak dan istri yang tertular dari suaminya, termasuk mereka yang tidak bersalah akan diobati dengan pelayanan terbaik bahkan negara akan mendanai riset dalam menemukan obat penawar dari virus tersebut.

Orang-orang yang terinfeksi akan dipisahkan di tempat rehabilitasi agar sembuh baik fisik maupun mentalnya sehingga mereka makin dekat dengan Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 2 =