Hidup Itu Sementara
Ilustrasi
Urip mung mampir ngombe, hidup ini singkat, seperti seorang musafir yang berhenti sebentar hanya untuk meneguk air, lalu melanjutkan perjalanan panjangnya. Senja hari ini mengingatkan kita: dunia hanyalah persinggahan, bukan tujuan akhir.
Sambil menyeruput jahe susu hangat, hati diajak merenung—seberapa sering kita terlena pada singgah yang fana, hingga lupa bekal untuk perjalanan kekal? Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.” (HR. Bukhari)
Allah pun mengingatkan dalam Al-Qur’an: “Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Maka, mari kita sadari: hidup adalah perjalanan singkat. Jangan terlalu haus pada dunia, karena tegukan sejati menanti di surga-Nya. Cukup jadikan dunia tempat mengambil bekal—bekal iman, amal, dan kebaikan.
Seperti jahe susu ini, hangatnya hanya sebentar, lalu habis. Tapi jejaknya tetap terasa di tubuh. Begitu pula hidup: singkat, tapi jejak amal kita akan kekal di hadapan Allah.
Oleh : Must Boeh
