Hamid Fahmy Zarkasyi, Filsuf Muslim Indonesia Asal Gontor
Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil.
Menurut Hamid, melalui kedua sumber tersebut umat Islam diajarkan bagaimana cara berfikir secara filosofis. Bahkan, pada saat itu para intelektual muslim secara kreatif berhasil membangun dan menciptakan disiplin-disiplin ilmu seperti Ilmu Fiqh, Hadits, Kalam, Tafsir, Tasawuf dan lain-lain. Puncaknya, perkembangan pesat kegiatan ilmiah berhasil dibangun selama masa Umayyah dan Abbasiyah oleh para intelektual muslim. Bahkan, ide-ide dan karya-karya mereka banyak diterjemahkan dan diadopsi oleh barat, yang dianggap maju saat ini khususnya dalam hal pemikiran.
Dalam pidatonya, Hamid menegaskan bahwa filsafat Islam tidak secara langsung dibangun atas bantuan pemikiran Yunani dan bukan berasal dari Yunani. Para filsuf muslim tidak serta-merta menerima ide-ide dari luar Islam dengan hanya menerjemahkan, tetapi mereka melakukan upaya kritik, menyaring, bahkan menolak pemahaman tersebut, dan membangun sebuah perbedaan, menyempurnakan, dan membentuk kembali konsep untuk merumuskan bangunan filsafat mereka sendiri yang sesuai dengan pandangan Islam. Itulah yang disebutnya sebagai bentuk islamisasi ilmu pengetahuan.
Dalam kesimpulannya ia menegaskan, filsafat Yunani bukanlah asal-mula filsafat Islam. Tetapi filsafat Islam adalah karya filsafat yang didorong oleh pemahamannya tentang wahyu yang memproyeksikan pandangan dunia Islam. Selanjutnya, filsafat Islam berkembang menjadi tradisi keilmuan Islam dan diperkaya oleh teori dan metodologi Yunani melalui proses apropriasi.[]
