Halalbihalal Dewan Da’wah Bogor di Kediaman MS Kaban

 Halalbihalal Dewan Da’wah Bogor di Kediaman MS Kaban

Bogor (Mediaislam.id) – Sejumlah tokoh dan pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota dan Kabupaten Bogor menghadiri acara halalbihalal yang berlangsung pada Kamis (16/4) sore hingga malam di kediaman Mantan Menteri Kehutanan Dr. H. MS Kaban, S.E., M.Si di Kota Bogor. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus diskusi tentang perkembangan dakwah dan peran umat Islam dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa, khususnya di Kota Bogor.

Acara dimulai selepas Ashar dengan pemaparan dari Ustaz Dr. (c) Abdul Halim, S.Ag, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya perluasan dakwah Dewan Da’wah di Bogor khususnya. Salah satu langkah konkret yang direncanakan adalah pengajaran membaca Al-Qur’an bagi masyarakat yang masih buta huruf Al-Qur’an, menggunakan metode Al Barqy. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya gerakan untuk memberantas berbagai bentuk penyimpangan seksual yang mulai mengkhawatirkan di wilayah Bogor.

Pembicara berikutnya, KH Memet Jalaludin yang menyoroti pembangunan infrastruktur keumatan, seperti proyek pelebaran jalan sepanjang 200 meter untuk gerakan dakwah ekonomi serta pengalaman bersama Pak Natsir dalam meresmikan Masjid Al-Hijri 2 yang saat ini diganti namanya menjadi Masjid Ibn Khaldun.

Selanjutnya, Muhammad Ridwan Aziz, Ketua Bidang Sosial, Politik, dan Hukum, menyampaikan harapan agar dakwah Islam semakin mampu menjawab problematika umat, terutama dalam bidang ekonomi di Kota Bogor. Ia juga mengungkapkan keinginan agar forum-forum seperti ini dapat terus berlanjut guna memperkuat ukhuwah dan koordinasi antaraktivis dakwah.

Sebagai tuan rumah dan pembicara terakhir, MS Kaban memberikan refleksi mendalam tentang tantangan dakwah yang semakin kompleks. Ia mengenang pertemuannya dengan tokoh besar dakwah, Mohammad Natsir, pada awal 1980-an, yang memperkuat keyakinannya terhadap kebenaran Islam. Ia menceritakan bagaimana Pak Natsir, seorang tokoh yang mengabdikan ilmunya untuk kepentingan dakwah, termasuk mengirim aktivis Indonesia asal Bogor yaitu AM Saepudin ke forum internasional tahun 1976 yang menggagas ide bank tanpa bunga.

Kaban juga menekankan pentingnya para da’i untuk melek terhadap isu-isu politik dan sosial, serta mencontohkan bagaimana program dakwah saat itu berhasil menyentuh kalangan keluarga militer hingga mengubah perilaku anak-anak mereka menjadi lebih religius.

Ia juga mengisahkan penggalangan dana sebesar USD 14.000 untuk membantu umat Islam di Bosnia yang kemudian direspons oleh pemerintah melalui pembangunan masjid di sana.

Acara yang penuh kehangatan dan inspirasi ini ditutup dengan salat Magrib berjamaah dan makan bersama. (ilham)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − four =