Haedar Nashir: Muhammadiyah Catat Sejarah Baru, EMT Pertama di Indonesia Terverifikasi WHO
Yogyakarta, Mediaislam.id–Muhammadiyah mencatatkan sejarah baru sebagai Emergency Medical Team (EMT) pertama di Indonesia yang berhasil terverifikasi secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian tersebut yang menjadi tonggak penting dalam kiprah kemanusiaan organisasi.
“Saya dengan penuh kebanggaan menyampaikan selamat kepada MDMC dan semua lembaga terkait seperti Lazismu, MPKU, Diktilitbang, LHKI, serta Muhammadiyah Aid atas prestasi verifikasi di tingkat global ini,” ujar Haedar dalam keterangan resminya, Senin (20/10).
Haedar juga menyampaikan apresiasi kepada pihak WHO, khususnya Dr. Tamara Curtin Niemi selaku Team Leader Health Emergency WHO Indonesia, atas kepercayaan dan pengakuan yang diberikan kepada Muhammadiyah.
Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif para penggerak Muhammadiyah dari tingkat pimpinan hingga relawan yang selama ini konsisten mengabdikan diri dalam penanganan kesehatan dan tanggap bencana.
“Dengan verifikasi EMT dari WHO ini, kiprah Muhammadiyah dalam program kesehatan dan kemanusiaan serta kerja sama dengan WHO dan lembaga dunia lainnya di level global akan semakin baik dan meluas,” tambahnya.
Haedar menjelaskan, pengakuan ini menjadi bukti nyata dari aktualisasi nilai-nilai Al-Ma’un dalam gerakan Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa praksis kemanusiaan yang dijalankan Muhammadiyah tidak sekadar bersifat karitatif, melainkan sistematis dan berorientasi pada pemberdayaan serta pemecahan masalah sosial.
“Gerakan sosial kemanusiaan Muhammadiyah bukan program sporadis, tetapi pelayanan yang tersistem untuk penanganan krisis, pemberdayaan, dan pemajuan masyarakat. Karenanya sangat tepat jika Muhammadiyah memperoleh verifikasi EMT di tingkat global,” jelasnya.
Ia menegaskan, pencapaian ini menjadi bentuk nyata dari dakwah Islam rahmatan lil-‘alamin yang diimplementasikan dalam kerja-kerja kemanusiaan, bukan sekadar retorika.
Pengakuan EMT dari WHO menempatkan Muhammadiyah sejajar dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dunia lainnya, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan global penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.*
