Hadiri Acara Milad ke-21 Ikadi, Ini Pesan Sekjen MUI

Jakarta, Mediaislam.id–Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan berkesempatan hadir pada Dialog Kebangsaan dengan tema “Peran Dai Perekat Umat Menuju Pemilu 2024 yang Beradab” yang digelar Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) di Hotel Oakwood, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (29/7/2023). Dialog Kebangsaan ini diselenggarakan menyambut Milad ke-21 Ikadi.

Dalam Dialog Kebangsaan ini, Buya Amirsyah menyampaikan pesan kepada anggota Ikadi yang hadir baik luring maupun daring.

Dijelaskan Buya Amirsyah, tugas para dai merupakan tugas yang paling mulia.

“Tugas dai sangat mulia, menyampaikan risalah. Saya ingin ingatkan jangan anggap sepele tugas para dai,” jelas Buya Amirsyah.

Sebagai dai, kata Buya Amirsyah, memiliki tanggung jawab mencerahkan umat. Mengajak umat kepada kebaikan.

“Selain itu, dai itu bertugas mencerahkan para politisi,” ujar Buya Amirsyah.

Hanya saja, dakwah yang menyasar kalangan politisi belum dilakukan secara optimal.

“Kita belum mampu menyentuh kalbunya para penentu kebijakan negara, pengambil keputusan dalam bernegara,” kata Buya Amirsyah.

Buya Amirsyah mengingatkan agar para dai memahami standing position seorang dai yakni melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Keberhasilan dakwah bisa terwujud manakala dilakukan secara konsisten dan inovatif.

“Konsisten, dakwah harus istikamah. Berada di rel yang benar. Istikamah mengajak terus menerus umat,” kata Buya Amirsyah.

Kemudian inovatif. Di era digitalisasi, para dai dituntut bisa berinvasi.

“Era digitalisasi ini menjadi peluang untuk mempermudah dakwah di media sosial. Kita para dai, harus memperkuat konten bermuatan positif,” jelas Buya Amirsyah.

Antar haq dan batil berperang di media sosial. Seperti halnya gelas kosong, maka media sosial bisa diisi dengan konten positif, bisa juga dengan konten negatif.

“Isilah media sosial dengan hal-hal yang benar. Ini perang tanpa bentuk. Proxywar. Bukan perang dengan bedil,” jelas Buya Amirsyah.*