Generasi Ulil Albab
Ilustrasi: Santri membaca Al-Qur’an.
Membangun Generasi Ulil Albab
Generasi awal yang dibangun oleh baginda Rasulullah Saw adalah generasi yang dibangkitkan akal dan pikiran mereka sehingga mereka adalah generasi yang mengalami kebangkitan berpikir yang luar biasa. Hasilnya pun luar biasa.
Dua puluh delapan tahun setelah Al-Qur’an yang menyentuh hati dan menggugah akal pikiran mereka turun dan telah membangun karakter manusia unggul dalam tempaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw yang senantiasa membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengajarkan ilmu-ilmu dalam Al-Qur’an dan As Sunnah, generasi awal umat Islam yang tadinya adalah generasi buta huruf itu mampu mengalahkan dua negara adidaya penguasa dunia pada waktu, Romawi dan Persia di tahun yang sama, yakni 15 H.
Itulah generasi sahabat, yakni generasi Ulil Albab. Mereka murni generasi bentukan risalah Islam, mereka tidak meniru cara berpikir dan cara hidup bangsa adidaya Romawi maupun Persia. Oleh karena itulah, mereka bisa mengungguli kedua bangsa dan negara adidaya penguasa dunia itu, walau generasi Ulil Albab itu masih baru lahir.
Generasi Ulil Albab ini adalah generasi yang telah yakin dengan keesaan dan kekuasaan Allah SWT berdasarkan sentuhan ayat-ayat Al-Qur’an yang membangun kemampuan berfikir mereka mencari bukti keesaan dan kekuasaan Allah SWT itu dalam diri dan alam semesta yang ada yang merupakan ciptaan Allah semuanya. Mereka adalah generasi yang berpengetahuan dan selalu berusaha mendengar pengetahuan dan mengikuti yang terbaik.
Allah SWT menyebut mereka dalam firman-Nya:
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ
“(Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar 9).
Juga firman-Nya:
الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ
(Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah ulul albab (orang-orang yang mempunyai akal sehat).” (QS. Az Zumar 18).
Dan generasi Ulil Albab ini adalah generasi yang mendapatkan al hikmah, yakni ilmu yang bermanfaat yang mengantarkan kepada amal.
Allah SWT berfirman:
يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
“Dia (Allah) menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ulul albab.” (QS. Al Baqarah 269). Wallahu a’lam. [MK]
