Gelombang Protes Global Tuntut Dihentikannya Genosida di Gaza
Aksi Bela Palestina: Setop Genosida di Gaza.
Palestina (Mediaislam.id) – Protes meletus di beberapa benua ketika para demonstran menuntut penghentian segera genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 192.000 orang Palestina – kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak – sejak Oktober 2023.
Pusat Informasi Palestina pada Ahad (6/7) mengabarkan aksi warga dunia di sejumlah negara. Di Ekuador, puluhan orang berkumpul di luar Kementerian Luar Negeri di Quito sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan memegang spanduk anti-perang. Beberapa membawa mawar merah yang dibungkus dengan kain kafan putih, yang melambangkan ribuan anak-anak yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel.
Di Prancis, kerumunan massa berbaris di jalan-jalan di Paris, menyerukan diakhirinya genosida dan pertanggungjawaban internasional. Para pengunjuk rasa mengecam pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan Israel dan menuntut agar negara-negara Barat, khususnya Prancis, menjatuhkan sanksi yang berarti kepada pemerintah Israel. Banyak yang menuduh negara-negara Barat terlibat dalam kekejaman tersebut dan gagal menegakkan tanggung jawab moral dan hukum mereka untuk melindungi warga sipil.
Para pengunjuk rasa juga menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel atas genosida dan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan segera melalui badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Di Kopenhagen, Denmark, para demonstran menuntut gencatan senjata di Gaza dan penyediaan bantuan kemanusiaan secara cepat. Mereka juga menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatan terhadap warga sipil, terutama anak-anak.
Pemandangan serupa terjadi di Stockholm, Swedia, di mana para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan memegang spanduk bertuliskan “Hentikan pembantaian di Gaza” sambil mengibarkan bendera Palestina.
Di London, Inggris, aksi protes berubah menjadi tegang. Polisi menangkap lebih dari 20 demonstran di Parliament Square, tempat para aktivis berkumpul untuk memprotes keputusan pemerintah melarang Kelompok Aksi Palestina. Para pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan “Saya menentang genosida, saya mendukung Kelompok Aksi Palestina” sebelum aparat keamanan bergerak.
Polisi London mengutip kekhawatiran keamanan yang meningkat di seluruh kota karena banyaknya pertemuan publik. Penangkapan tersebut dilakukan di bawah Undang-Undang Terorisme tahun 2000 di Inggris.
Di tempat lain di London, kelompok aktivis Youth Demand mengadakan demonstrasi yang menargetkan perusahaan-perusahaan yang memasok peralatan militer kepada tentara Israel. Para pengunjuk rasa menyemprotkan cat merah ke sebuah truk milik salah satu perusahaan tersebut dan disambut dengan kehadiran polisi yang ketat. Beberapa demonstran yang mengibarkan bendera Palestina ditahan.
Seiring dengan meningkatnya kemarahan global, gerakan-gerakan protes terus menekan pemerintah untuk bertindak tegas dalam menghentikan genosida Israel dan menegakkan hukum internasional. [ ]
