Gaza Kelaparan Total, Satu Juta Anak Terancam Gugur
Anak-anak di Rafah mengantre makanan pada Februari lalu. [foto: AP]
Truk Penyelamat Dilarang
Pada saat yang sama, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan semakin parahnya bencana kemanusiaan di Jalur Gaza akibat pengepungan oleh pendudukan Israel di Jalur tersebut.
Badan tersebut mengungkapkan melalui akun Twitter-nya pada Kamis malam bahwa 3.000 truk bermuatan perlengkapan penyelamat sedang menunggu di luar Gaza, tetapi blokade mencegah mereka masuk. Badan tersebut mencatat bahwa kehidupan satu juta anak di Gaza bergantung pada bantuan ini, dan tanpanya, kehidupan mereka dalam bahaya.
Sementara itu, juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan PBB memandang situasi di Jalur Gaza dengan waspada, mengingat dua juta orang di Gaza membutuhkan makanan yang tidak tersedia.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Dujarric menyerukan gencatan senjata segera “agar kita dapat melanjutkan pengiriman bantuan” ke Gaza, dan menuntut agar Israel (sebagai kekuatan pendudukan) memfasilitasi pengiriman bantuan. Akan tetapi Israel tidak melakukannya, dan menekankan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup bermartabat.
Juru bicara PBB menekankan bahwa masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza tidak boleh tunduk pada negosiasi atau persyaratan apa pun, dan mencatat bahwa PBB terus berhubungan dengan otoritas Israel untuk mendesak mereka mencabut blokade terhadap Gaza. Namun pada saat yang sama, ia mengakui ketidakmampuan PBB dalam menangani situasi tragis ini, dengan mengatakan, “Sekretaris Jenderal tidak memiliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban negara-negara atas pelanggaran hukum internasional yang mereka lakukan.”
sumber: infopalestina
