Euforia SEA Games dan Upaya Meraih Kemaslahatan Umat

 Euforia SEA Games dan Upaya Meraih Kemaslahatan Umat

Ilustrasi

Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.” (QS. Al-Anfaal [8]: 60)

Dana Umat sebagai Hak bagi Kemashlahatan Umat

Kas negara sejatinya berasal dari umat, dan syariat mengaturnya. Negara wajib menggunakannya sebagai prioritas kesejahteraan seluruh masyarakat. Hal ini akan berdampak bagi perubahan kualitas hidup masyarakat secara luas, dibandingkan menggunakan dana tersebut untuk kegiatan yang bersifat parsial.

Kebijakan Islam untuk Kemaslahatan Umat

Sudah semestinya ketika mengambil suatu kebijakan dari sudut pandang Islam didasarkan pada maqashid syariah. Maqashid syariah adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan oleh Allah dalam setiap hukum dari keseluruhan hukum-hukumNya. Tujuannya sebagai ketaatan dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah demi terwujudnya kemaslahatan umat.

Penerapan maqashid syariah melibatkan kegiatan manusia dengan tujuan menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta, dan menjaga keturunan. Oleh sebab itu penerapan maqashid syariah melibatkan banyak pihak dan benar-benar memahami prinsip-prinsip syariah itu sendiri, sehingga tidak menjerumuskan dalam kegiatan yang terlarang.

Penulis mencoba menarik benang merah antara event SEA Games kepada prinsip maqashid syariah. Seandainya yang diterapkan adalah prinsip dasar syariat, maka negara akan menggunakan dana tersebut semata-mata sebagai amanah periayahan umat pelayanan kebutuhan umat. Harapannya, untuk memperbaiki kualitas hidup umat serta mendorong perubahan di semua lini masyarakat. Dengan potensi yang optimal, akan mampu memberikan tidak sebatas kebanggaan parsial, tetapi menyeluruh demi meraih rida Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT telah mewajibkan seorang pemimpin mengurus umat dengan adil dan bijaksana sesuai dengan tuntunan syariat. Seorang pemimpin memiliki amanah besar untuk mengatur segala urusan masyarakat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pada diri seorang pemimpin memiliki otoritas untuk menentukan kebijakan dan keputusan.

Namun demikian, semua harus dijalankan atas dasar iman, akal sehat, dan kemaslahatan. Seperti itulah cara negara dalam Islam menentukan sebuah kebijakan. Wallahu a’lam bishawaab.

Verra Trisepty, Ibu Peduli Umat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × 1 =