Ekstremis Israel Bakar Markas UNRWA, Indonesia Desak DK PBB Segera Bergerak

Markas UNRWA di Yerusalem.
Jakarta (MediaIslam.id) – Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran Markas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) oleh warga ekstremis Israel di wilayah pendudukan, Yerusalem, pada Kamis malam (09/05).
“Kekerasan tersebut terjadi di depan mata polisi Israel di wilayah pendudukan. Pembiaran ini tidak dapat diterima dan membuktikan bahwa Israel bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri RI di akun resmi X pada Jumat (10/05/2024).
Kemlu RI menegaskan, tindak kekerasan itu sama sekali tidak dapat diterima karena menyangkut markas badan PBB yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Pembakaran Markas UNRWA itu juga menciptakan preseden sangat buruk terhadap keselamatan dan keamanan gedung, serta personil PBB dan misi kemanusiaan lainnya.
“Peristiwa tersebut menambah daftar panjang kekerasan, pendudukan ilegal, dan berbagai pelanggaran hukum internasional dan hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Israel,” kata Kemlu RI.
Oleh karena itu, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bergerak meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukannya.
“Saatnya DK PBB, terutama negara pemegang veto, menunjukkan kepemimpinan dan kebijaksanaannya demi keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian,” kata Kemlu RI.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pemukim Israel dua kali membakar perimeter kantor pusat mereka di Yerusalem Timur yang diduduki.
“Malam ini, pemukim Israel membakar perimeter Kantor Pusat UNRWA dua kali di Yerusalem Timur yang diduduki. Ini terjadi ketika UNRWA dan staf badan-badan PBB lainnya berada di kompleks tersebut,” kata Philippe Lazzarini pada X.
Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kebakaran itu menyebabkan kerusakan di luar Markas UNRWA.
Mengingat insiden mengerikan kedua yang terjadi dalam waktu kurang dari sepekan ini, Lazzarini memutuskan untuk menutup kompleks tersebut “sampai keamanan pulih kembali.”
Insiden terbaru ini menandai serangan kedua terhadap kantor pusat UNRWA di Yerusalem Timur dalam waktu kurang dari dua hari.