Dubes Mesir: Al Azhar Bukan Hanya Menyebarkan Ilmu Keislaman tapi Juga Ilmu Umum

Masjid Al Azhar, Kairo, Mesir.
Jakarta (MediaIslam.id) – Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan menyampaikan, Al-Azhar yang berada di Republik Arab Mesir merupakan salah satu lembaga keagamaan dan pendidikan tertua di dunia yang dibangun lebih dari seribu tahun yang lalu.
“Masjid Al-Azhar juga merupakan masjid pertama yang dibangun di Kota Kairo yang kemudian dikenal dengan sebutan Kota Seribu Menara. Al-Azhar dengan masjid dan perguruan tingginya merupakan model moderasi atau Islam wasathiyah,” kata Ashraf di Jakarta, Selasa (28/03/2023).
Menurut Ashraf, Al-Azhar jauh dari pemikiran keras yang terlalu ekstrem dalam menafsirkan ajaran agama Islam yang lurus. Al-Azhar, sepanjang sejarahnya, memainkan peran vital dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi antarumat manusia.
“Al-Azhar juga memainkan peran penting dalam pengarusutamaan pemikiran Islam yang moderat di Mesir maupun di dunia. Al-Azhar merupakan institusi keagamaan Islam besar yang memelihara, merawat, mempelajari, dan menyebarkan warisan khazanah keilmuan (turâts) Islam,” urainya.
Lebih lanjut, Ashraf menyebutkan bahwa peran Universitas Al-Azhar tidak hanya terbatas pada penyebarluasan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga ilmu pengetahuan umum.
“Saat ini, Al-Azhar dengan cabang-cabangnya memiliki lebih dari 77 fakultas yang terbagi ke dalam tiga kelompok besar keilmuan, [yakni] keilmuan Islam, sains, dan humaniora. Seluruhnya memberikan layanan pendidikan dan pengajaran kepada mahasiswa bukan hanya dari Mesir tetapi juga dari berbagai penjuru dunia,” terangnya.
Ashraf juga menjelaskan bahwa hubungan antara Al-Azhar dan Indonesia telah terjalin sejak lama. Menurutnya, siswa dan mahasiswa asal Indonesia sudah mulai belajar di Al-Azhar sejak beberapa abad yang lalu.
“Ini diketahui dari sebuah ruwaq (serambi) di Masjid Al-Azhar yang bernama Ruwaq Jawa karena banyaknya mahasiswa asal tanah Jawa (Indonesia) yang belajar di sana,” ungkapnya.
Terlebih, sambung Ashraf, di Indonesia Al-Azhar dikenal dengan pemikiran yang mencerahkan. Al-Azhar dianggap sebagai benteng moderasi dan penyebarluasan ajaran agama Islam yang lurus yang menerima pihak lain yang berbeda pemikiran ataupun golongan. Sebagaimana Al-Azhar dikenal mampu berinteraksi secara aktif dengan berbagai isu sosial, termasuk isu hidup berdampingan secara rukun dan damai (koeksistensi) di antara penganut agama yang berbeda.
“Hal ini sangat bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia yang dikenal bersikap toleran, menghindari kekerasan dan fanatisme, dan berpegang pada nilai-nilai dasar Pancasila dalam hidup berdampingan dengan sikap saling menghormati. Itu terjadi meskipun di Indonesia terdapat banyak perbedaan suku, etnis, bahasa, agama, dan kepercayaan. Dengan demikian, Indonesia telah menunjukkan model kehidupan yang indah bagi dunia,” tutupnya. []