Dokter Agus Rahmadi: Kombinasi Ekstrak Herbal dan Bacaan Al-Qur’an Efektif Lawan Bakteri Tifoid

 Dokter Agus Rahmadi: Kombinasi Ekstrak Herbal dan Bacaan Al-Qur’an Efektif Lawan Bakteri Tifoid

Dosen Uhamka Jakarta, Dr. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A.

Depok (MediaIslam.id) – Ahli kesehatan Lulusan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Dr. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A., berhasil menemukan potensi kombinasi ekstrak herbal dan gelombang suara atau bacaan Al-Qur’an dalam melawan infeksi bakteri Salmonella typhi (S. typhi).

Penelitian terhadap bakteri penyebab demam tifoid ini menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam peningkatan efektivitas pengobatan herbal.

Menurut dokter Agus Rahmadi demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan serius di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ia mengeksplorasi pengaruh gelombang suara, seperti bacaan Al-Qur’an dan musik klasik, terhadap aktivitas antibakteri ekstrak herbal.

Menariknya, kombinasi ekstrak herbal dengan gelombang suara, terutama bacaan Al-Qur’an, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas antibakteri.

Penggunaan gelombang suara dapat memperkuat efek terapeutik dari kombinasi fraksi kunyit dan sambiloto sebagai agen antibakteri alami.

“Bulan Ramadhan, di mana bacaan Al-Qur’an sering diperdengarkan, menjadi waktu yang tepat untuk menggabungkan kesehatan fisik dan spiritual. Temuan ini membuka wawasan baru bahwa bacaan Al-Qur’an tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga dapat berkontribusi dalam dunia kesehatan,” kata dokter Agus, di Depok, Kamis (13/03/2025) seperti dilansir ANTARA.

Penyakit tifoid ini umumnya menyerang anak-anak atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

“Saat ini, antibiotik menjadi pengobatan utama demam tifoid. Namun, resistensi bakteri terhadap antibiotik semakin mengancam efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif menjadi sangat penting,” ujar dokter Agus yang lulus dari Program Magister Herbal Fakultas Farmasi UI dengan predikat summa cum laude itu.

Di bawah bimbingan Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. dan Prof. Dr. apt. Herman Suryadi, M.S., dokter Agus mengkaji efektivitas ekstrak Curcuma domestica (kunyit) dan Andrographis paniculata (sambiloto).

Kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri, sedangkan sambiloto dikenal mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi dari kunyit dan sambiloto memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. typhi, dengan efektivitas bervariasi tergantung pada jenis fraksi dan konsentrasinya.

Penelitian dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (Uhamka) Jakarta ini membuka peluang besar dalam pengembangan obat herbal yang lebih efektif untuk menangani infeksi bakteri, khususnya bagi masyarakat yang mencari alternatif selain antibiotik konvensional.

Temuan ini juga menjadi langkah positif menuju solusi kesehatan yang lebih aman dan berkelanjutan, serta menginspirasi pendekatan holistik yang menggabungkan ilmu medis, herbal, dan spiritual dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. [ANTARA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − 9 =