Doa Orang Tua Itu Mustajab

 Doa Orang Tua Itu Mustajab

Ilustrasi: Seorang ibu tengah khusyu’ berdoa.

Juraih tiba di hadapan Raja. Dan baginda bertannya, “Perempuan ini menuduh engkau menghamilinya, bagaimana pendapatmu? Dengan tenang Juraih menjawab, “Apalagi yang dituduhkannya…?” “Dia mengatakan anaknya adalah anakmu”, jawab Raja. Juraih menoleh kepada sang pelacur, dan bertanya, “Apakah benar tuduhanmu, bahwa aku telah menggaulimu?” “Ya”, wanita itu menjawab tegas. “Di mana anak itu?”, kembali Juraih bertanya. Wanita itu menjawab, “Itu, di dalam kerangkeng!”

Lalu Juraih menghampiri bayi yang tiada berdosa itu seraya bertanya, “Siapakah ayahmu, Nak?” Tiba-tiba sang bayi menjawab, “Penggembala sapi.”

Semua yang hadir di sana terperanjat menyaksikan keanehan tersebut, dan merasa bersalah terhadap Juraih, terutama sang Raja. Dengan malu dan menyesal Raja bertanya: “Maukah saya membangun kembali biaramu dari emas?” “Tidak”, jawab Juraih. “Dari perak?”. “Tidak”. “Lalu harus saya bangun dari apa?” “Bangun kembali seperti sedia kala!”

Raja memerintahkan agar biaranya dibangun kembali seperti semula. Raja kembali bertanya kepada Juraih, “Kenapa kau tersenyum ketika ditonton oleh para pelacur itu?”. “Ketika itulah baru saya sadar, jawab Juraih, bahwa doa ibuku telah terkabul”. Lalu ia ceritakan kepada mereka apa yang telah terjadi. (Riwayat Al-Bukhari dalam “Al-Adabul Mufrad”). []

sumber: Al Ustadz Ahmad Isa Asyur, Berbakti kepada Ibu-Bapak. Jakarta: GIP.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − fourteen =