Diplomasi Haji, Kemenag Galang Ide Strategis Hadirkan Produk Indonesia ke Saudi

 Diplomasi Haji, Kemenag Galang Ide Strategis Hadirkan Produk Indonesia ke Saudi

Bandung, Mediaislam.id–Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) tentang Diplomasi Haji. Kegiatan yang berlangsung di Kota Bandung selama tiga hari (27 s.d. 29 Desember 2022) tersebut digelar untuk menggalang ide strategis dalam rangka menghadirkan produk Tanah Air ke Arab Saudi agar mampu memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia.

Dirjen PHU Hilman Latief mengaku prihatin karena penyelenggaraan haji dan umrah belum mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap para pelaku usaha di Indonesia.

Ia menyebut, pada penyelenggaraan haji tahun 1443 H/ 2022 M, total dana yang dikeluarkan untuk layanan konsumsi, akomodasi dan transportasi haji Indonesia di Arab Saudi selama dua bulan mencapai Rp17 triliun.

“Uang sebesar itu kita harapkan tidak hanya diserap oleh Arab Saudi atau negara-negara lain, tapi harus mampu kita serap juga, harus mampu memberikan dampak bagi para pelaku usaha di Indonesia,” terang Hilman saat membuka FGD Diplomasi Haji, Selasa (27/12/2022).

“Kami melihat, produk-produk yang digunakan untuk konsumsi, beras dan ikannya dari Vietnam, Thailand, Malaysia, ayamnya dari Brazil, dan berbagai produk lainnya bukan dari Indonesia. Ini yang harus kita pikirkan bersama, kita carikan solusinya,” sambung Hilman.

Ia menyatakan, bahwa kegiatan FGD tersebut merupakan salah satu komitmen Kemenag dalam mendukung ekosistem haji agar mampu memaksimalkan peluang ekonomi  yang besar dari penyelenggaraan ibadah haji.

“Semoga tahun depan produk Indonesia di Arab Saudi tidak ‘zonk’ lagi. Minimal 2 atau 3 komoditas bisa tersedia. Kami siap menggunakannya asal barangnya ada, kalau tidak ada ini yang repot. Jadi saya pikir hal ini adalah bagian dari jihad ekonomi kita,” jelas Hilman.

Ia pun berharap, FGD Diplomasi Haji tersebut mampu melahirkan roadmap yang terukur agar lebih memudahkan dalam realisasi target-targetnya.

“Saat ini kita belum punya roadmap penyediaan produk Indonesia di Arab Saudi. Saya harap di forum ini, yang dihadiri para akademisi, praktisi, dan stakeholder lainnya akan juga melahirkan roadmap itu. Misal tahun pertama kita mulai fokus ekspor beras dan ikan, lalu tahun-tahun selanjutnya oleh-oleh haji, dan sebagainya. Roadmap-nya perlu dibuat,” pungkas Hilman.

FGD Diplomasi Haji ini menghadirkan narasumber antara lain Presiden Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) M Hasan Gaido, Perwakilan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Dr. Akim, akademisi UNPAD, serta Direktur Timur Tengah pada Ditjen Asia Pasific Kementerian Luar Negeri.*

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × four =