Dikunjungi 200 Santri dari Ponorogo, Begini Pesan HNW

 Dikunjungi 200 Santri dari Ponorogo, Begini Pesan HNW

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima kunjungan Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

HNW pun menyampaikan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bahwa yang sunah tidak boleh mengalahkan yang wajib. Hal ini sesuai dengan kaidah Islam yang HNW pelajari di pondok pesantren.

Menyukseskan pelantikan presiden dan pergantian kekuasaan secara damai, menurut dia, adalah wajib, sedangkan pidato adalah sesuatu yang sunah.

“Maka, saya minta Pak SBY untuk menyampaikan pidatonya nanti di Istana saja agar tidak ada kejadian hal-hal yang bisa menggagalkan pelantikan presiden. Alhamdulillah, Pak SBY bisa mengerti, dan berkat kaidah itu pelantikan berjalan lancar, tidak menimbulkan kekisruhan,” ucapnya.

Keberhasilan menghindarkan keributan yang berpotensi terjadi pada pelantikan pasangan calon terpilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI pada tahun 2004, menurut Hidayat, didapat dari pengalamannya selama berada di Pondok Modern Gontor. Dahulu, kata dia, selama belajar di pondok, banyak mengikuti berbagai kegiatan.

“Ikutilah semua kegiatan di pondok dengan tekun dan senang hati. Jangan dimaknai sebagai kegiatan yang membosankan atau malah membebani. Semua itu akan menjadi tabungan positif dan memberi makna dan pelajaran bagi profesionalitas perjalanan hidup kita di kemudian hari,” kata doktor lulusan Madinah itu.

Selain pengalamannya pribadi, HNW juga menyampaikan beberapa partisipasi para santri yang sudah dilakukan di ranah legislatif seperti lahirnya UU tentang Pesantren pada tahun 2019.

UU tersebut kini menjadi payung hukum bagi seluruh ponpes di Indonesia, dan menjadikan pesantren sebagai entitas pendidikan yang legal, sebagaimana lembaga pendidikan lainnya.

“Kalau tidak ada orang-orang pesantren di DPR, siapa yang akan membuat UU ini? Terbukti setelah itu ada penandatanganan dana abadi pesantren oleh Presiden untuk peningkatan kualitas santri. Sekalipun realisasinya tetap harus dikawal lagi,” kata Hidayat. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − 9 =