Dibuka Sekjen Kemenag, MHQ Internasional Diramaikan 15 Peserta dari 12 Negara

 Dibuka Sekjen Kemenag, MHQ Internasional Diramaikan 15 Peserta dari 12 Negara

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin

Jakarta, Mediaislam.id–Gelaran perdana Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Disabilitas Netra Tingkat Internasional dimanfaatkan Kementerian Agama sebagai ruang diplomasi kultural Indonesia. Acara yang dibuka Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (3/12/2025), menghadirkan 15 peserta dari 12 negara.

Dalam pandangan Kamaruddin, kompetisi ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan hafalan Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan MHQ menjadi medium untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadirkan praktik keagamaan yang inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas. “Dari Jakarta, Indonesia ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa Islam dapat dirayakan dengan wajah yang inklusif, moderat, dan rahmatan lil-‘alamin,” ujarnya.

Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad menambahkan bahwa kompetisi ini juga menjadi bagian dari rangkaian The Wonder of Harmony, peringatan Hari Toleransi Internasional. Ia merinci lima cabang lomba yang diikuti peserta dari berbagai negara. “Kompetisi perdana ini diikuti 15 peserta dari 12 negara, dengan lima cabang lomba: hafalan 30 juz dengan Matan Jazari; hafalan 30 juz tanpa Matan Jazari untuk putra dan putri; hafalan 20 juz; serta hafalan 10 juz,” jelasnya.

Nuansa diplomasi budaya juga tampak dari cara Indonesia menyambut para tamu mancanegara. Kamaruddin menekankan bahwa keberagaman merupakan identitas kuat bangsa. “Keindahan keragaman bangsa Indonesia menjadi bingkai penyambutan acara ini. Perbedaan adalah rahmat, bukan penghalang,” tuturnya.

Melalui MHQ ini, Indonesia ingin menunjukkan bahwa ruang-ruang keagamaan harus semakin dapat diakses kelompok disabilitas. Kompetisi internasional yang menyediakan pendamping khusus dinilai sebagai langkah awal pembentukan ekosistem keagamaan yang lebih ramah dan setara.

MHQ Disabilitas Netra Internasional berlangsung hingga 7 Desember 2025. Selain memperkuat syiar Al-Qur’an, Kamaruddin berharap ajang ini dapat memperkokoh posisi Indonesia sebagai bangsa yang mendorong toleransi, persaudaraan global, dan nilai-nilai kemanusiaan.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + thirteen =