Dewan Da’wah Dinilai Punya Posisi Strategis di Tengah Umat

 Dewan Da’wah Dinilai Punya Posisi Strategis di Tengah Umat

Rakornas Dewan Da’wah

Disebut multi cluster karena keberagaman asal para undangan. Bukan saja sejumlah tokoh ummat yang merupakan pengurus Dewan Da’wah daerah, dari kalangan pendidikan, pesantren, lembaga dakwah, serta tokoh-tokoh dakwah kader M. Natsir (allahuyarham), namun juga mengundang tokoh-tokoh politik nasional. Hadir juga anak, menantu, dan cucu dari keluarga besar M. Natsir.

Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, dalam sambutannya menjelaskan kepada tamu tentang luasnya jejaring Dewan Da’wah. “Ini semua berkat ketokohan dan rancangan awal Dewan Da’wah oleh M. Natsir,” katanya

Bayangkan, lanutnya, Dewan Da’wah didirikan M. Natsir, sementara Persis (Persatuan Islam) juga didirikan oleh M. Natsir. Belum lagi jaringan tiga pilar Da’wah (Masjid-Pesantren-Kampus) yang dirintis M. Natsir sejak awal. “Jadi kalau dua saja – Keluarga Besar Dewan Da’wah ditambah dengan Keluarga Besar Persis – disatukan, itu GBK (Gelora Bung Karno-Red) sudah penuh,” imbunya,

Ustadz Adian menyimpulkan, Dewan Da’wah memiliki nilai strategis yang tinggi di tengah ummat. “Jejaring kita luas, tapi karena sejak awal dirancang fungsinya menjadi generator dakwah, jadi memang lebih banyak bekerja daripada bersuara,” ujarnya.

“Dan saya sebagai Ketua Umum Dewan Da’wah masih menemukan keterkaitan Dewan Da’wah dengan lainnya. Dengan Pesantren Al-Mukmin Ngruki, misalnya, karena ternyata rintisan M. Natsir juga,” papar Ust. Adian. Untuk itulah silaturahmi ini mengusung tema Merekat Ukhuwah, Memperkokoh Persatuan, Menuju Kemenangan.

Tokoh politik yang hadir adalah Prof.Dr. H. Amin Rais, M.A. (Partai Ummat), Prof. Dr, Yusril Ihaza Mahendra (Partai Bulan Bintang) dan Dr H Ahmad Yani SH MH (Partai Masyumi). Tokoh lain adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si.
Tokoh-tokoh dari lembaga dakwah yang hadir antara lain Ketua Umum Persis KH. Dr. Jeje Zaenuddin, M.Ag, Pimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah H.Dr. Fahmi Salim, Lc, M.A. dan Ketua Ikatan Da’i Indonesia KH. Dr. Khairan Arif. Ketiganya sekaligus menjadi narasumber acara. Nara sumber lain adalah KH. Ahmad Zawawi, Lc. yang merupakan kader langsung M. Natsir, dan Prof. Dr, KH. Didin Hafidhuddin, M.Si, Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.

Hal menarik dari sejumlah paparan narasumber, memiliki seruan yang kurang lebih sama, yaitu perlunya menjalin dan menguatkan persatuan ummat. Inilah yang sebenarnya merupakan kekuatan ummat Islam.

Menghimpun tema-tema lain dari para narasumber, antara lain adalah harapan agar Dewan Da’wah dapat menguatkan perserikatan keluarga besarnya dibawah nama Dewan Da’wah. Meningkatkan pencatatan aset-aset ummat untuk menambah kepercayaan bagi yang ingin berwaqaf. Institusi pendidikan di Dewan Da’wah dilengkapi dengan fakultas-fakultas sains (kedokteran, teknik, dll), sehingga tidak hanya ilmu dakwah saja. Membuat kampus Internasional. Hidupkan lagi Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI). Kuatkan pengkaderan tarbiyah, kuatkan dakwah islamiyah, dan kuatkan persatuan umat.

Prof. Didin Hafidhuddin mengajak, “Mari kita rakit ukhuwah ini, kita hadapi tantangan-tantangan yang akan datang, dan tidak boleh pensiun dari kegiatan dakwah. Dakwah itu fardhu ‘ain, bukan fardhu kifayah. Mengajak ummat pada kebaikan, mencegah dari yg buruk”.

Dalam silaturahim ini, para tamu undangan dari pesantren yang hadir, antara lain para pimpinan dari Pondok Pesantren Darusy Syahadah, Ponpes Lukmanul Hakim Palembang, BKsPPI Pusat, Ponpes Qaryatul Qur’an Sukoharjo, MTQ Nusa Banjarnegara, Ponpes Baitul Hikmah Sukoharjo, Ponpes Ar-Rahmah Sukabumi, Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ponpes At Taqwa Depok, dan Ponpes At Taqwa Bekasi. Adapun ponpes yang mengikuti acara secara daring antara lain Ponpes Mutiara Qur’an Wonogiri, Ponpes Al-Anshor Serang Banten, Baitul Qur’an Wonogiri.

Adapun tamu dari Keluarga Besar Dewan Da’wah adalah rombongan pengurus Dewan Da’wah Provinsi Jawa Barat, provinsi Jawa Tengah – Semarang, DI Yogyakarta, provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Lampung.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − three =