Dewan Dakwah Kota Bogor Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking

 Dewan Dakwah Kota Bogor Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Public Speaking

Bogor (Mediaislam.id) – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor mengadakan pelatihan jurnalistik dan public speaking di Gedung DPRD Kota Bogor pada Sabtu (29/11/2025).

Pelatihan tersebut menghadirkan dua pemateri yaitu Syaiful Falah (Redaktur Media Islam) untuk materi jurnalistik dan Anto Aprianto (Trainer Motivasi) untuk public speaking.

Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai lembaga ini diarahkan untuk menguatkan tradisi literasi Islam dan kemampuan komunikasi publik sebagai bekal dakwah di era digital.

Acara diawali dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Suhail (Mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia Kota Bogor) dan inspirasi dakwah pedalaman yang disampaikan Ustaz Abdul Khadir (Pengasuh ADI Kota Bogor). Ia menggambarkan betapa beratnya medan dakwah di wilayah terpencil-akses terbatas, fasilitas minim, dan keterbatasan dai yang mampu menetap. Namun pesan intinya jelas, yaitu bahwa dakwah tidak boleh berhenti.

Sesi pertama menghadirkan pemateri jurnalistik, Syaiful Falah. Ia menekankan bahwa kemampuan menulis merupakan modal dalam mengkaji ilmu dan menuliskannya. “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya,” ujarnya mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib.

Menurutnya, tradisi literasi telah menjadi penopang peradaban Islam sejak masa Nabi dan para sahabat hingga masa kejayaan Islam berikutnya. Karena itulah, salah satu tujuan pelatihan jurnalistik ini adalah untuk meningkatkan literasi dan menguatkan semangat dakwah khususnya melalui media.

Dalam pemaparannya, selain teori dasar jurnalistik, Syaiful menyampaikan nilai-nilai berita, prinsip 5W+1H, serta urgensi dakwah melalui tulisan sebagai penangkal disinformasi. Ia mencontohkan bagaimana disinformasi, framing, dan propaganda dapat membelokkan persepsi publik.

Karena itu, kata Syaiful, para jurnalis Muslim harus tampil sebagai penjernih informasi. Dakwah lewat media bukan hanya soal menyampaikan nasihat spiritual, tetapi juga menyelamatkan akal sehat masyarakat dari polusi opini.

Setelah ishoma (istirahat, shalat, dan makan) acara diselingi dengan sambutan dari ketua DDII Kota Bogor, Ustaz Abdul Khalim. Ia menekankan bahwa generasi muda pendakwah harus dibina bukan hanya dari sisi akhlak dan ibadah, tetapi juga kompetensi komunikasi.

“Integritas dan kapasitas yang cukup tinggi ternyata tetap harus didukung dengan public speaking yang lebih baik. Dan setelah memiliki kemampuan komunikasi yang baik maka kita harus menjadi orang yang mengajak ke jalan allah, mangajak melakukan amal amal shalih, dan juga untuk membuktikan dan mensyiarkan dengan kebanggaan menjadi seorang Muslim,” ujarnya.

Kemudian masuklah ke materi selanjutnya oleh Anto Aprianto yang menyampaikan pelatihan public speaking yang diawali dengan seminar motivasi. Ia menegaskan bahwa pengembangan diri adalah proses berkelanjutan. “Walau manusia tidak sempurna, tetap harus selalu menyempurnakan diri,” ujarnya. Ia menekankan tantangan era disrupsi, di mana teknologi menggeser berdampak buruk pada kehidupan manusia.

Menurutnya, teknologi telah menggeser banyak peran manusia, dan umat Islam tidak boleh terus menjadi konsumen dalam peradaban digital. “Jangan terus menjadi follower, jadilah maker,” tegasnya.

Anto juga menguraikan konsep Islamic public speaking. Ia menekankan bahwa berbicara dalam Islam bukan hanya soal retorika, tetapi juga etika. Ia mengupas enam prinsip Al-Qur’an tentang komunikasi: qoulan sadida (benar), qoulan ma’rufa (baik), qoulan karima (mulia), qoulan layyina (lembut), qoulan baligha (mengena), dan qoulan maisura (pantas).

Pelatihan diakhiri dengan praktek dan tanya jawab. Dewan Da’wah Kota Bogor berharap kegiatan ini mampu memperkuat kesadaran literasi dan keteguhan dakwah di tengah tantangan akhir zaman. [ ]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 + thirteen =