Cetak Santri Ulama, Ponpes Nuu Waar Gelar Mukhayyam Hadits

 Cetak Santri Ulama, Ponpes Nuu Waar Gelar Mukhayyam Hadits

Mudir Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Abdul Khalik, SQ

Bekasi, Mediaislam.id–Selain menggelar Mukhayyam Alquran, Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) juga menggelar Mukhayyam Hadits setiap awal semester. Mukhayyam Hadits berlangsung pada 5-12 Februari 2024.

Mudir Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Abdul Khalik, SQ mengatakan program Mukhayyam Hadits merupakan ciri khas dari Ponpes Nuu Waar yang berlokasi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Karena khas pesantren adalah Alquran dan hadits. Ketika santri menghafal hadits berarti dia menghafal sumber-sumber ilmu,” kata Ustaz Khalik, Selasa (6/2/2024).

Setiap santri Nuu Waar selesai lulus diharapkan hafal 650 hadits. Mereka menghafal hadits selama mereka tinggal di pesantren.

“Tentu semuanya dengan tahapan-tahapan dulu. Mereka menghafal terlebih dahulu hadits jilid satu, kemudian jilid dua, jilid tiga, Hadits Arbain. Total ada 650 hadits,” kata Ustaz Khalik.

Para santri, lanjut Ustaz Khalik, menghafal hadits meliputi sanadnya, matannya, rawinya, dan terjemahnya.

“Tidak hanya berhenti di situ. Apa yang dihafal harus menjadi ilmu. Misalnya hadits tentang adab duduk. Disamping dia menghafal, tetapi juga mempraktekan dalam posisi duduk,” ungkap Ustaz Khalik, alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini.

Dengan demikian, para santri Nuu Waar pada program Mukhayyam Hadits diarahkan untuk menghafal, mentadabburi, dan mengamalkannya isi hadits.

Adapun tujuan dari pelaksanaan Mukhayyam Hadits, Ustaz Khalik menyebut empat poin.

“Tujuan pertama, menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,” jelas Ustaz Khalik.

Tujuan kedua, mengikuti jejak wasiat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ustaz Khalik menyitir perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Saya tinggal kan dua perkara, yang tidak akan sesat selamanya manakala berpegang teguh kepada Alquran dan Hadits.”

Tujuan ketiga, jelas Ustaz Khalik, untuk menambah poin-poin keilmuan. Karena ketika kita ketika membaca hadits, maka ada ilmu yang harus kita jalankan, dan laksanakan.

Selanjutnya, tujuan keempat untuk menambah khazanah keilmuan. “Dari sisi dakwahnya, bayangkan ketika santri Nuu Waar punya hafalan Alquran 30 juz, juga menghafal 650 hadits. Maka menjadi santri yang punya kapasitas keilmuan seorang ulama,” kata Ustaz Khalik.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − ten =