Cara Islam Menangani Korupsi

 Cara Islam Menangani Korupsi

Ilustrasi

Ketiga, melakukan pendataan terhadap harta kekayaan mereka baik sebelum menjabat maupun setelah menjabat. Jika setelah penghitungan diketahui hartanya naik secara tidak wajar, maka dapat dilakukan penyitaan terhadap harta itu. Harta yang disita dapat dimasukkan ke dalam baitulmal dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Keempat, memberikan gaji yang cukup kepada para pejabat dan pegawai negara untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. Mudahnya masyarakat, termasuk para pejabat dalam memenuhi kebutuhan, tak terlepas dari sistem ekonomi yang diterapkan.

Penerapan sistem ekonomi Islam akan memudahkan terpenuhinya berbagai kebutuhan, karena digerakkan oleh ekonomi riil. Negara juga memberikan layanan pendidikan dan kesehatan secara gratis. Kekayaan alam yang merupakan kepemilikan umum akan dikelola oleh negara untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian, rakyat dan pejabat dapat hidup layak, tanpa menggelapkan uang negara.

Kelima, menerapkan sanksi yang tegas. Namun, karena takzir berbeda dengan hudud, masih ada kesempatan bagi pelaku untuk mendapatkan ampunan dan pengguguran hukuman. Hal itu karena dalam pemberian takzir, boleh memperhatikan aspek kemanusiaan. Misalnya, si pelaku belum pernah melakukan pelanggaran. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw terhadap Ibnu Al-Lutbiyyah.

Beliau memberikan teguran keras terhadap Ibnu Al-Lutbiyyah yang mendapatkan hadiah karena jabatannya sebagai pemungut pajak.

Penutup

Inilah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya korupsi. Cara yang telah terbukti keampuhannya dan pasti diridai Allah SWT. Melalui cara ini, keuangan negara akan selamat dari kejahatan para tikus berdasi. Maka, penguasa dapat lebih fokus dalam melayani rakyat. Rakyat pun sejahtera dan bahagia. Wallaahu a’lam bishshawaab.

Mariyatul Qibtiyah, Pegiat Literasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × one =