Cara Islam Menangani Korupsi

Ilustrasi
HARI ANTI Korupsi Sedunia (Hakordia) telah diperingati beberapa waktu yang lalu di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sayangnya, peringatan hari anti korupsi di negeri ini terkesan hanya seremonial. Tidak ada satu upaya yang serius untuk menghapus atau sekadar mengurangi kasus korupsi.
Meskipun telah dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengadilan Tinggi Korupsi (Tipikor), tetapi hal itu tidak membawa perubahan yang signifikan. Korupsi bahkan telah menjadi budaya di sini. Mulai dari tingkat yang paling tinggi hingga tingkat yang paling rendah. Korupsi terjadi hampir merata di semua lembaga pemerintah.
Pandangan Islam terhadap Korupsi
Korupsi merupakan salah satu tindakan kriminal. Sebab, melalui tindakan korupsi, seseorang telah mengambil harta yang bukan haknya. Misalnya, seorang pegawai negeri yang mengambil dana untuk pembangunan jalan atau jembatan. Memang, ia tidak mengambil seluruhnya, tetapi hanya sebagian saja. Namun, meskipun hanya sebagian saja, ia tidak boleh melakukannya karena ia telah secara sengaja mengambil harta yang dititipkan kepadanya.
Di samping itu, perbuatan yang dilakukannya akan membawa dampak buruk. Berkurangnya dana pembangunan jalan atau jembatan itu menyebabkan berkurangnya kualitas jalan atau jembatan yang dibangun. Akibatnya, jalan atau jembatan itu cepat rusak. Jalan atau jembatan yang mestinya mampu bertahan selama puluhan tahun, telah mengalami kerusakan hanya dalam hitungan bulan.
Hal ini menyebabkan kerugian bagi negara maupun masyarakat. Negara rugi karena harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk perbaikan infrastruktur. Demikian pula dengan masyarakat karena perjalanannya akan terganggu.
Karena itulah, korupsi merupakan perbuatan yang haram. Harta yang dihasilkan dari korupsi juga merupakan harta haram. Harta yang haram, tidak akan memberikan keberkahan kepada pemiliknya. Bahkan, api neraka berhak untuk menyentuhnya.
Rasulullah Saw dalam hadis riwayat Ibnu Hibban,
من نبت لحمه من السحت فالنار أولى به
“Siapa saja yang dagingnya tumbuh dari hasil yang haram, neraka lebih pantas untuknya.”