Bukan ‘Childfree’, Islam Anjurkan Umatnya Memohon dan Mengusakan Mendapat Anak

Ilustrasi: Anak-anak laki. [foto: pixabay.com]
Anas ra berkata, “Rasulullah Saw menganjurkan orang kawin dan melarang hidup sendiri. Beliau bersabda, “Kawinilah wanita yang pengasih lagi subur, karena aku akan membanggakan kepada para Nabi dengan besarnya bilanganmu (untukku).” (Riwayat Al-Imam Ahmad dan Abu Hatim dalam Shahihnya).
Riwayat Abu Daud dan An-Nasai dari Ma’qil bin Yasar ra katanya, “Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah dan berkata, ‘Saya mencintai seorang wanita yang baik dan cantik, namun ia tidak mempunyai anak. Bolehkah saya mengawininya!”. Dengan tegas Rasulullah menjawab, “Jangan!”. Orang itu kembali lagi dan masih bertanya masalah itu kepada beliau, dan tetap dijawab oleh Nabi dengan kata yang sama. Dan ketika lelaki itu datang untuk yang ketiga kalinya dan masih bertanya tentang hal itu, lalu Rasulullah Saw menambahkan, “Kawinilah olehmu wanita-wanita yang pengasih lagi subur, karena aku bangga dengan banyaknya jumlahmu.”
Dan di dalam kisah yang lain, Abdullah bin Umar berkata, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Kawinilah wanita yang subur, karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hari Kiamat.” (Riwayat Al-Imam Ahmad).
Hadits lainnya dibawakan oleh Aisyah ra, bahwa Nabi mengatakan, “Nikah itu sunnatku, siapa yang tidak mau menerapkan sunnatku, sudah tentu ia bukan dari golonganku, maka budayakanlah perkawinan, karena aku bangga dengan banyaknya bilanganmu lebih dari umat-umat yang lain di hari Kiamat.” (Riwayat Ibnu Majah).
Dan Umar ra mengisahkan, “Sungguh aku memaksakan diri bersetubuh dengan harapan Allah akan mengkaruniakan dariku makhluk yang akan bertasbih dan mengingat-Nya”. Dan Umarpun menganjurkan. Kata beliau, “Perbanyak anak, karena kalian tidak tahu dari anak yang mana kalian mendapatkan rezeki”.
Imam Ahmad, lbnu Majah, dan Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba ada kalanya ditingkatkan kelasnya. Lalu ia bertanya, “Ya, Rabbku bagaimana saya bisa mendapatkan kedudukan seperti ini?”. Lalu dijawab, “Karena permohonan ampun anak-anakmu sesudah engkau meninggal dunia”.
Umar ra menyatakan bahwa Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila seorang meninggal dunia, putuslah jalur amal perbuatannya, kecuali dari tiga saluran, yaitu: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan kedua orangtuanya.” (Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud).
Dengan keterangan di atas, berarti pandangan atau konsep hidup ‘childfree’ bertentangan atai tidak berkesesuaian dengan ajaran Islam. Sebab Islam dengan jelas dan terang menganjurkan umatnya memohon dan mengusakan untuk mendapatkan anak. Bahkan memperbanyaknya. []
Sumber: Ustaz Ahmad Isa Asyur, “Birrul Walidain” (Berbakti kepada Ibu-Bapak), Jakarta: GIP, 2008.