BSMI Ungkap Pelayanan Kesehatan di Gaza Hanya Mampu Bertahan 40 Hari

 BSMI Ungkap Pelayanan Kesehatan di Gaza Hanya Mampu Bertahan 40 Hari

Jakarta, Mediaislam.id–Tim Darurat Medis (Emergency Medical Team-EMT) ke-2 Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah kembali dari Gaza. Mereka bertugas selama dua pekan di Gaza sejak 17 April 2025–2 Mei 2025.

Tim yang terdiri dari beberapa dokter spesialis ini melihat langsung kondisi Gaza saat berpraktik di RS Europa Gaza dan RS Al Nasser Gaza, Palestina.

Berdasar pengiriman tim medis ke Gaza, Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari menyampaikan tiga poin pernyataan sikap di Jakarta, Ahad (4/5/2025).

Pertama, mendesak dihentikannya serangan di Gaza Secepatnya.BSMI menyerukan kepada seluruh pihak terkait dan komunitas internasional untuk mengupayakan penghentian segera atas seluruh serangan militer di Gaza, serta melakukan gencatan senjata yang menyeluruh dan jangka panjang demi melindungi keselamatan warga sipil dan menjamin ketenangan kemanusiaan di wilayah tersebut.

Kedua, mendesak dibukanya koridor bantuan kemanusiaan secepatnya.

Dikatakan Djazuli, BSMI telah mengirimkan dua tim Emergency Medical Team (EMT 1 BSMI dan EMT 2 BSMI) ke Gaza, yang terdiri dari 7 dokter spesialis, yang melihat langsung kondisi Gaza dan berpraktik di RS Europa Gaza dan RS Al Nasser Gaza.

Namun tanpa adanya jalur bantuan kemanusiaan yang terbuka dan aman, aktivitas pelayanan kesehatan hanya akan mampu bertahan paling lama 40 hari ke depan.

“Saat ini, ketersediaan makanan, khususnya sumber protein, sangat terbatas. Kondisi di lapangan sangat sulit dan tanpa dibukanya koridor bantuan kemanusiaan segera, jutaan nyawa rakyat Gaza akan terancam karena krisis kelaparan dan kesehatan yang semakin memburuk,” ungkap Djazuli.

Untuk itu, jelas Djazuli, BSMI mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk terus mendesak PBB serta melakukan diplomasi ke Mesir untuk mengkoordinir pembukaan perbatasan demi masuknya bantuan kemanusiaan.

Ketiga, mendorong pengiriman bantuan segera termasuk bantuan medis dan tenaga medis.

BSMI menyerukan agar pengiriman bantuan ke Palestina terus dilakukan. Butuh berpuluh tahun untuk kembali membangun Gaza seperti semula. “Sebab itu gotong royong menyiapkan dan mengirim bantuan ke Gaza harus terus dilakukan,” ujar Djazuli.

Kemudian, BSMI mendorong Pemerintah Republik Indonesia menggalang bantuan dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengirim bantuan logistik, medis dan membangun kembali Gaza.

BSMI juga mengajak sejawat tenaga medis dari Indonesia untuk bergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) untuk Gaza yang siap mengabdikan ilmu, tenaga dan pikiran guna membantu langsung perawatan pasien di Gaza dalam koridor misi kemanusiaan.

BSMI mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memberikan dukungan kepada rakyat Palestina dengan berbagai bentuk kepedulian.

“BSMI mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah Indonesia maupun komunitas internasional untuk bersama-sama mendorong terciptanya solusi damai dan penguatan aksi kemanusiaan demi menyelamatkan kehidupan di Gaza,” ujar Djazuli.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 5 =