Body Checking: Dalih Penghormatan yang Justru Merendahkan Perempuan

 Body Checking: Dalih Penghormatan yang Justru Merendahkan Perempuan

Ilustrasi: Mahkota Miss Universe

Namun nyatanya, manfaat kontes kecantikan hanya sedikit sekali bisa dirasakan orang banyak. Sebaliknya, justru kerusakan besar-besaranlah yang terjadi. Mulai dari biaya yang tidak sedikit harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan kontes semacam itu. Biaya yang tentu akan jauh lebih bermanfaat jika disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Kemudian standar kecantikan yang semakin naik, karena persepsi umum masyarakat bahwa pemenang kontes kecantikan adalah citra cantik yang sesungguhnya, yaitu yang memiliki badan tinggi langsing, kulit mulus, gigi putih, rambut indah tergerai, wajah terawat, dan lain sebagainya. Padahal, untuk mencapai semua itu, banyak perempuan yang harus merombak habis-habisan tubuhnya, bahkan sampai menderita eating disorder. Ngeri!

Yang terakhir dan yang paling parah, esensi kontes kecantikan justru merendahkan nilai perempuan. Wanita diminta melenggak-lenggok menampilkan lekuk tubuhnya, sambil mengenakan pakaian terbuka. Tidak ada lagi rasa malu, bahkan terbersit rasa bangga tubuhnya dinikmati banyak mata. Bukankah konon tujuan adanya kontes semacam ini untuk menghormati wanita? Mengapa pada pelaksanaannya malah jadi merendahkan dan mengkerdilkan mereka menjadi objek tontonan semata?

Maka, penghormatan tertinggi bagi perempuan hanya dari Islam. Dalam Islam, posisi wanita sangatlah luhur dan agung. Ia adalah tonggak peradaban. Dari rahimnya kelak lahir anak-anak yang akan menjadi pemimpin orang beriman. Karena itu, kehormatannya tentu harus dilindungi. Haram hukumnya ia diparadekan kecantikannya layaknya hewan ternak yang ingin dijual.

Bahkan wajib bagi para Muslimah untuk menutupi auratnya, serta berdiam diri di rumah jauh lebih baik baginya daripada bergaul di luar tanpa ada keperluan yang tidak penting.

Firman Allah SWT, “Dan hendaklah kalian tetap berada di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah terdahulu.” (QS al-Ahzab: 33).

Islam sangatlah memuliakan wanita. Berbeda dengan persepsi kapitalis bahwa wanita hebat adalah wanita yang berdaya, Muslimah sejati justru dinilai dari akhlak dan ibadahnya. Ia diibaratkan sebagai perhiasan dunia. Ia diberi keringanan dan kemudahan dalam beribadah, namun tetapi diberi pahala yang sama dengan para lelaki. Bukan lagi yang menjadi patokan seberapa banyak uang yang bisa ia hasilkan, tapi seberapa hebat ia mendidik anaknya dalam iman dan takwa.

Maka sudah jelaslah dengan Islam, kehormatan wanita bisa tercapai seutuhnya. Tak perlu mengumbar kemolekan tubuh agar dianggap cantik paripurna. Cukup dengan menanamkan rasa malu, serta memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, maka insyaallah surga ganjarannya.[]

Artya Chamiastri, Visualis dakwah tinggal di Depok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − thirteen =