Berzikir Saat Tertimpa Musibah

Ketiga, aku heran kepada orang yang diuji dengan kesedihan, bagaimana dia lupa mengatakan:

لاَ إِلهَ إلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tiada Tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim”.

Padahal Allah telah berfirman:

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap; bahwa tidak Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang dzalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman”. (QS. Al Anbiya 87-88).

Keempat, aku heran kepada orang yang diuji dengan makarnya manusia, bagaimana dia sampai lupa mengatakan:

وَاُفَوِّضُ اَمْرِى إِلَى اللهِ اِنَّاللهَ بَصِيْرٌ بِاْلعِبَادِ

“Dan aku serahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui para hamba-Nya”

Padahal Allah SWT telah berfirman:

فَسَتَذْكُرُوْنَ مَآ اَقُوْلُ لَكُمْۗ وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَصِيْرٌ ۢبِالْعِبَادِ فَوَقٰىهُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِ مَا مَكَرُوْا وَحَاقَ بِاٰلِ فِرْعَوْنَ سُوْۤءُ الْعَذَابِۚ

“Kelak kamu sekalian akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan Aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk”. (QS. Gafir 44-45). []