Beratnya Perjuangan Muslim Jepang Cari Lahan Pemakaman

 Beratnya Perjuangan Muslim Jepang Cari Lahan Pemakaman

Ilustrasi: Zafar Saeed, Muslim asal Pakistan yang telah berkewarganegaraan Jepang, mengunjungi makam putra sulungnya, yang hilang karena keguguran, di Beppu, Prefektur Oita. [foto: asia.nikkei.com]

“Faktor yang menentukan bukan lah apakah Anda seorang Muslim atau bukan, tapi lebih ke bagaimana proses politik di masyarakat setempat dan memiliki koneksi yang tepat untuk menentukan hasilnya,” kata Dr Kojima kepada BBC.

“Banyak pengembang, dan non-Muslim Jepang, menentang secara historis. Ini semacam ‘itu bukan urusan saya’,” tutur Kojima.

Solusi yang memungkinkan

Dr Khan mengatakan terdapat 13 pemakaman Muslim di Jepang, termasuk yang baru-baru ini dibangun di Hiroshima, yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan.

Di sana, Iqbal bertemu dengan orang-orang lainnya yang berduka.

“Hiroshima memiliki fasilitas-fasilitas yang kami butuhkan. Kami memiliki fasilitas air untuk membersihkan diri dan masyarakat sekitar menyediakan makanan halal untuk kami,” kata dia.

Dr Khan telah memohon kepada para anggota parlemen, kementerian terkait, dan pemerintah setempat untuk menyelesaikan masalah ini.

Kini, pemerintah setempat mengalokasikan lahan dengan 79 petak makam untuk komunitas Muslim di Beppu. Hal ini memberi harapan baru bagi mereka.

“Ini bukan cuma masalah agama, ini adalah hak asasi manusia,” kata Khan.

“Kami tidak meminta apa pun secara gratis. Kami dengan senang hati membayarnya, tetapi tantangan utamanya adalah mendapatkan izin untuk perencanaan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × three =