Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Gerhana Bulan
(Lebih sempurna bila membaca tasbih dalam rukuk rakaat awal selama kira-kira jika kita membaca seratus ayat surat al-Baqarah, rakaat kedua dari setiap rukuk dan sujud kadar delapan puluh ayat, rakaat ketiga kadar tujuh puluh ayat dan keempat kadar lima puluh ayat).
Kelima: Bangkit dari rukuk dan membaca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca surat yang lebih singkat dari yang pertama dan dibaca dengan jahar/lantang. (Paling sempurna bila membaca sekira dua ratus ayat, seperti surat Ali Imran).
Keenam: Rukuk kembali dengan membaca tasbih.
Ketujuh: Itidal membaca doa i’tidal.
Kedelapan: Sujud dengan membaca tasbih.
Kesembilan: Duduk di antara dua sujud.
Kesepuluh: Sujud kedua dengan membaca tasbih.
Kesebelas: Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. (Setelah membaca al-Fatihah ketiga, lebih sempurna membaca sekira seratus lima puluh ayat, seperti surat An-Nisa. Setelah al-Fatihah keempat, membaca sekira seratus ayat, seperti surat al-Maidah).
Keduabelas: Tahiyat akhir lalu salam.
Setelah salam, kemudian disampaikan khotbah dengan tausiyah agar pada saat gerhana jamaah banyak beristighfar, bertakbir, semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, bertaubat dan bersedekah. [SR/mui.or.id]
