Anggota Paskibraka Putri Dilarang Berjilbab, Ketum PP Muhammadiyah: BPIP Jangan Pelopori Sekulerisasi!

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Magelang (MediaIslam.ud) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berharap larangan berjilbab tidak terulang lagi bagi anggota pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Haedar mengaku sangat menyesalkan dan prihatin atas polemik melepas jilbab (hijab) bagi Paskibraka yang dikeluarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Menyayangkan, memprihatinkan dan tidak boleh terjadi lagi,” kata Haedar di Magelang, Jumat, 16 Agustus 2024, seperti dilansir ANTARA.
Haedar mengatakan, meskipun kini anggota Paskibraka putri dibolehkan memakai jilbab, namun ia tetap menyayangkan adanya larangan berjilbab sebelumnya.
Haedar menegaskan, pelarangan berjilbab tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila, terutama sila kesatu dan sila kedua.
Guru Besar UMY ini menghargai langkah Presiden dan panitia pengibar bendera pusaka yang telah memperbolehkan kembali bagi anggota Paskibraka yang berjilbab untuk mengenakan jilbab.
“Kita menghormati mereka yang beragama lain dan belum berjilbab, tetapi ketika yang sudah berjilbab dan itu keyakinan agama, itu sejalan dengan Pancasila,” katanya.
Haedar menegaskan, BPIP seharusnya dapat menjadi teladan untuk semua masyarakat dan jangan mempelopori sekularisasi. “Indonesia tidak boleh menjadi negara sekuler,” tegasnya.
Haedar menuturkan ketika umat beragama itu menjalankan agamanya dan hal itu dasar dijamin konstitusi dan tidak boleh ada pelarangan. []