Anak-Anak Perempuan dan Rezeki

 Anak-Anak Perempuan dan Rezeki

Ilustrasi

Memakmurkan bumi ini, menjalin hubungan dengan semua makhluk Allah Ta’ala, ter-utama dengan sesama manusia.

Semua peristiwa hidup kaum Muslimin masuk ke dalam metode Allah tersebut, mulai dari takut kepada Allah dalam memperoleh rezeki dan bekerja, dengan mengindahkan titah-perintah Allah, baik di rumah maupun dalam hubungannya dengan orang lain, dengan senatiasa menyertakan Allah dalam melakukan apa pun, meskipun hanya untuk menyingkirkan gangguan dari jalanan.

Allah Ta’ala menginginkan agar kita menerapkan metode ibadah yang saling melengkapi dan berfirman kepada kita: “Kehidupan kalian di muka bumi ini terbatas, dan rezeki kalian juga terbatas, karena usia orang di dalamnya pendek, sedang kesenangan yang ada hanya sedikit. Akan tetapi, rezeki kalian, umur kalian, dan kehidupan kalian di akhirat, terdapat kenikmatan yang abadi yang tidak pernah meninggalkan kaum Mukminin dan mereka tidak pernah meninggalkannya. Di sana mereka menemukan apa saja yang diingininya.”

Meskipun Allah Ta’ala telah menjanjikan kepada kita, dan bahwa janji-Nya itu jelas benar, bahwa di surga itu terdapat apa saja yang diingini oleh penghuninya, namun Dia menambahkan, firman-Nya: (Waladainaa maziida), dan Kami berkenan memberikan tambahan, artinya: bahwa akal kita tidak mampu menyerap besar nikmat dan rezeki Allah dalam surga. Tiap kali akal kita menyerapnya tiap itu pula Dia menambahnya.

Itulah kehidupan yang dituntut oleh Allah Ta’ala, agar kita menerapkannya. Dia menghendaki, supaya kita semua dapat meraih kenikmatan-Nya dan karunia-Nya di dunia dan di akhirat, dengan tidak terlalu menyibukkan diri dengan apa yang diberikan dunia berupa rezeki, agar kita bekerja demi rezeki yang hakiki dan abadi di akhirat.

Akhirnya kami panjatkan doa, moga-moga Allah Ta’ala akan membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus, yang di dalamnya terdapat rahmat dan ridha-Nya, dan menjadikan kita sebagai ahli akhirat, yang dijanjikan dengan surga, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. []

Sumber: Prof. Dr. M. Mutawwali Asy Sya’rawi. Rezeki (terjemah dari kitab ‘Ar-Rizqu’). Jakarta: GIP, 1993.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five − 4 =