Amazing Muharram 14: Momen Hijrah Menembus Batas Kemustahilan

Jakarta, Mediaislam.id–Cinta Quran Foundation bersama Universitas Tazkia akan menghadirkan gelaran akbar Amazing Muharram 14 yang akan berlangsung pada Ahad, 13 Juli 2025 di Sentul International Convention Centre (SICC). Dengan mengusung tema “Beyond the Limit”, acara ini mengajak umat Islam menembus batas kemustahilan dengan keteguhan Iman.
Amazing Muharram kali ini adalah gelaran ke-14 setelah rutin digelar setiap tahun. Pada 2025 ini, Amazing Muharram kembali menghadirkan narasumber ahli di bidangnya, seperti Ustadz Fatih Karim, Prof. Dr. M. Syafii Antonio, Jamil Azzaini, Dr. Aisha Dahlan, Ippho Santosa, Ustadz Asep Supriadi, Alvin Adam, Fadil Jaidi hingga artis hijrah Nuray asal Jepang Istiqbal atau Rae Lil Black.
Amazing Muharram 14 akan digelar di dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang. Kedua negara tersebut akan menghadirkan suasana reflektif awal tahun baru Islam serta menjadi titik balik bagi ribuan jiwa kembali pulang ke fitrah.
Founder Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar penyelenggaraan acara, tetapi sebuah gerakan bersama menuju perubahan. “Kami percaya, sinergi antara Cinta Quran dan Tazkia akan membuka ruang hijrah yang lebih luas, bukan hanya untuk mencari ilmu, tapi juga menemukan arah hidup,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Amazing Muharram hadir bukan untuk sekadar menginspirasi, tetapi untuk menggugah dan menggerakkan. “Hijrah hari ini tidak cukup hanya niat. Kita perlu ruang, komunitas, dan energi yang membakar semangat untuk kembali kepada Allah. Itu yang ingin kami hadirkan lewat Amazing Muharram,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ustadz Fatih mengajak umat Islam untuk menjadikan momen Muharram sebuah langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik. Ia berharap setiap peserta Amazing Muharram bisa merasakan transformasi spiritual yang nyata, bahkan setelah acara berakhir.
“Kami ingin siapa pun yang hadir nanti, pulang dengan tekad baru, dengan hati yang lebih ringan dan arah hidup yang lebih terang. Inilah saatnya umat Islam menembus batas, bukan hanya batas fisik, tapi batas keraguan, kelelahan, dan keterikatan pada dunia,” tegasnya.*