Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Aksi Bela Palestina: Setop Genosida di Gaza.
Para rahib Yahudi selalu memerintahkan para pengikutnya untuk melaksanakan Taurat, tetapi mereka sendiri mengabaikannya. Mereka menganjurkan orang lain untuk patuh kepada Allah, tetapi mereka sendiri melakukan perbuatan maksiat. Mereka menganjurkan bersedekah, tetapi mereka sendiri bakhil.
Amar ma’ruf nahi munkar mencakup dua bentuk amaliah dan satu bentuk ‘perasaan’. Dua bentuk amaliah yaitu: mengubah dengan tangan (kekuasaan/kekerasan) dan mengubah dengan lisan. Sedangkan dalam bentuk perasaan yaitu: mengubah dengan hati, yaitu perasaan tidak senang terhadap kemunkaran yang terjadi.
Dari uraian tersebut kita dihadapkan pada tiga bentuk amar ma’ruf nahi munkar, secara aktif dan pasif. Pemilihan terhadap salah satu bentuk menunjukkan tingkatan keimanan. Merubah dengan ‘hati’ merupakan salah satu bentuk manifestasi keimanan yang paling lemah.
Menurut Dr. Nefin Abdul Kholik, membenci kemunkaran dalam hati merupakan salah satu bentuk usaha merubah kemunkaran. Menyembunyikan kebencian terhadap kemunkaran hanya bersifat sementara, sebelum memiliki kekuatan lisan dan tangan. Suatu saat kebencian itu akan meledak menjadi tindakan aktif setelah kekuatan tangan dan lisan terhimpun.
Tingkatan usaha mengubah kemunkaran, menunjukkan bahwa Islam menghendaki keluwesan (elastisitas), memberi kesempatan kepada setiap orang untuk mengambil peranan sesuai dengan kemampuannya dan kemungkinan-kemungkinannya. Setiap orang bisa memanfaatkan kemungkinan itu meskipun hanya dengan perasaan di dalam hati (sebagai tanda selemah-lemah iman, red).[]
Sumber: Dr. Jabir Qumaihah, Beroposisi Menurut Islam (terjemah). Jakarta: GIP, 1995, hal. 34-38.