Al-Qur’an dan Kemukjizatannya (Bag-2)
Ilustrasi: Surat Al Fatihah.
وَلَكُمْ فِى الْقِصَاصِ حَيٰوةٌ يّٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Dan bagi kalian di dalam hal qishaash itu terdapat kehidupan… (QS. Al Baqarah [2]: 179).
Walaupun lafaznya ringkas (sedikit), penggalan ayat ini memiliki banyak makna. Sebab, makna ayat tersebut adalah; apabila manusia mengetahui siapa saja yang membunuh, ia akan dibunuh balik, maka hal itu secara tidak langsung merupakan perintah, agar manusia tidak melakukan pembunuhan (irtifaa’ ul qatl) sebab, ia akan dibalas dengan pembunuhan, yaitu qishash. Dengan demikian, irtifaa’ ul qatl (tidak melakukan pembunuhan) ini merupakan kehidupan bagi manusia yang lain. Allah SWT berfirman:
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Dan telah Kami ilhamkan kepada ibu Musa, “Hendaklah engkau menyusukannya, maka apabila engkau khawatir terhadapnya, maka hanyutkanlah ke sungai dan janganlah khawatir dan bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya salah seorang rasul. (QS. Al Qashash [28]: 7).
Ibnu Arabi berkata, “Ayat ini merupakan pengungkapan kefasihan yang paling tinggi di dalam Al-Qur’an. Karena di dalamnya terdapat dua perintah dan larangan, serta dua informasi dan kabar gembira. Oleh karena itu, terkumpulnya makna yang sangat banyak dan beragam ini dalam lafaz-lafaz dan susunan-susunan kalimat, dalam sebuah susunan yang sangat jelas, merupakan salah satu penampakan dari kemukjizatan Al-Qur’anul Karim”. (Lihat: Imam As Suyuti, Al Itqaan Juz II/55). Wallahu a’lam. []
Sumber: Dirasat fil Fikril Islami, M. Husain Abdullah.
