Air Zamzam dan Keutamaannya
Ilustrasi: Posisi sumur Zamzam di Masjidil Haram. (foto: FB Inside the Haramain)
Sumber Air Zamzam
Dalam penelitian tentang sumur ini yang pertama kali dilakukan menemukan bahwa sumber air utama Zamzam ada tiga tempat (arah).
Pertama, mata air yang paling deras dari arah Ka’bah (Hajar Aswad). Mata air ini berukuran tinggi 30 cm, dan panjang 45 cm.
Kedua, bersumber dari arah Jabal Qubis (tempat azan). Sumber ini panjangnya 70 cm, tingginya 30 cm, dan mata airnya kelihatan terbagi pada dua bagian.
Ketiga, didapati beberapa mata air yang terpisah-pisah di antara celah-celah batu sumur, di antaranya ada 5 mata air terdapat di antara 2 sumber utama di atas. Dari arah gunung Jabal Abi Qubis didapat juga 21 mata air kecil-kecil dan terpisah satu dengan lainnya.
Semua mata air tersebut berada pada bagian penggal pertama, yakni di antara permukaan sumur dengan bagian tengahnya yang kedalamannya mencapai 13 meter, sebagaimana dijelaskan di atas. Mata air-mata air inilah yang mendatangkan air Zamzam dan mampu memberikan suplai 8000 liter per menit.
Keajaiban sumur ini dan airnya membuat ia sangat masyhur di kalangan kaum muslimin, selain memang banyaknya petunjuk-petunjuk syariat terhadap air Zamzam.
Ini pulalah agaknya yang menyebabkan nama air Zamzam sangat banyak dan bervariasi.
Syeikh Sa’id Bakdasy dalam bukunya “Fadhu Ma’i Zamzam” menyimpulkan, paling tidak ada 53 nama air Zamzam ini, sesuai dengan fungsi dan kedudukannya serta sejarahnya.
Keutamaan Air Zamzam
Dari segi keutamaannya, sebagian ulama telah mengumpulkan berbagai fadilah dan keutamaan Zamzam, antara lain:
1. Air surga (maa’ul-jannah). Artinya, air yang penuh berkah dan manfaat, tidak ubahnya air yang ada di surga.
2. Hasil bumi yang pertama kali diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim ketika ia berdoa agar diberikan hasil but atau buah-buahan (ats-tsamarat) dari Allah.
3. Salah satu bukti kekuasaan dan keagungan Allah. “Di dalam Masjidil Haram ada tanda-tanda kebesaran Allah”. (QS. Ali Imran 96-97)
