ADI Jabar Wisuda 25 Dai Angkatan ke-9

 ADI Jabar Wisuda 25 Dai Angkatan ke-9

25 wisudawan/wisudawati Akademi Dakwah Indonesia Jabar angkatan ke-9.

Bandung (MediaIslam.id) – Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Jabar menggelar wisuda angkatan ke-9 di Hotel De Sofia Jl. Tengku Angkasa Kota Bandung, pada Sabtu (03/09/2022). Dalam kesempatan tersebut lembaga pendidikan para dai yang dikelola Dewan Da’wah Jawa Barat ini mewisuda 25 lulusan.

Direktur ADI Jabar Syarif Hidayat menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaran kegiatan wisuda pada 2022 ini.

Syarif menyampaikan pesan kepada para wisudawan untuk tidak mudah futhur, karena para dai banyak sekali tantangan dan ujiannya sehingga jika tidak disikapi dengan benar maka akan mudah sekali terkena penyakit futhur.

“Yang kedua saya menekankan kepada para dai untuk senantiasa menguatkan kembali sikap sabar. Sebab dalam dakwah akan banyak ujian, cobaan, tantangan bahkan rintangan maka hal tersebut harus disikap dengan penuh kesabaran. Jika tidak sabar maka kembali tadi akan muncul sikap futhur atau mundurl sebelum berhasil dalam dakwah,” pesannya.

Ketua Biro Pendidikan Dewan Da’wah Pusat, Ujang Habibi, yang turut hadir dalam sambutannya selamat kepada wisudawan wisudawati yang telah menyelesaikan studi di Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Jabar.

“Anda patut bersyukur kepada Allah Ta’ala karena telah menjadi orang-orang pilihan, menjadi penyeru dakwah, pelanjut risalah nabi dan rasul, ulama dan pelaku dakwah terdahulu. Selamat juga kepada para orangtua yang telah mampu mengantarkan putra-putrinya di sekolah terbaik ini. Yang menjadi garda terdepan dalam membina dan menyelematkan ummat dengan dakwah,” pesannya.

Ketua Dewan Da’wah Jabar Ustadz Muhammad Roinul Balad, mengatakan, ADI merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dimiliki dan dikelola Dewan Da’wah Jawa Barat sebagai sarana kaderisasi dai.

ADI Jabar berdiri sejak 2013. Menurut Ustadz Roin, hadirnya ADI ini salah satu tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan dai di lapangan yang masih jauh dari ideal antara masyarat yang perlu dibina dan didakwahi dengan pelaku dakwah atau dai khususnya di jawa Barat.

“Sebagaimana tadi yang disampaikan bahwa menurut data Kemenag juga menyatakan masih kekurangan tenaga penyuluh keagamaan atau juru dakwah dengan jumlah penduduk muslim,” ungkapnya. [SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + 12 =