Jaminan Bagi Pembaca dan Pengamal Al-Qur’an

 Jaminan Bagi Pembaca dan Pengamal Al-Qur’an

Setiap Muslim harus terikat dengan aturan Allah dan RasulNya yang ada dalam Al-Quran dan hadis. Oleh karena itu membaca dan mengamalkan Al-Quran harus menjadi aktivitas utama.

Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata :

تكفل الله لمن قرأ القرآن وعمل بما فيه أن لا يضل في الدنيا ولا يشقى في الآخرة

“Allah memberikan jaminan kepada hamba yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya, untuk tidak sesat di dunia dan tidak celaka di akhirat.” (Miftah Daar as-Sa’adah 1/58)

Allah Azza Wa Jalla, berfirman:

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًۢا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّى هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى

“Dia (Allah) berfirman, Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Ta Ha: Ayat 123)

Dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an:Bacalah, naiklah dan bacalah dengan pelan sebagaimana yang telah kamu lakukan di dunia, karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kamu baca. “(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan mengatakan: hadits hasan shahih).

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh hasad iri kecuali dalam dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfaqkannya pada waktu malam dan siang ” (Muttafaq ‘Alaih).

Maka bersungguh-sungguhlah -semoga Allah menunjuki kita kepada jalan yang diridhaiNya untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim dan membacanya dengan niat yang ikhlas untuk Allah Ta’ala.

Bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari maknanya dan mengamalkannya, agar mendapatkan apa yang dijanjikan Allah bagi para ahli Al-Qur’an berupa keutamaan yang besar, pahala yang banyak, derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi.

Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur’an, mereka tidak melaluinya tanpa mempelajari makna dan cara pengamalannya. Wallahu a’lam. (AM).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 1 =