Ali dan Perempuan yang Mengaku Diperkosa

Ilustrasi
SEORANG wanita gemuk dan tangguh jatuh cinta kepada seorang pemuda. Tetapi pemuda itu tidak merespon cintanya. Maka ia mengklaim bahwa pemuda itu telah memperkosanya.
la membawa sebutir telur lalu membuang yang kuningnya. Sedang warna putihnya dilumurkan ke bajunya dan sebagian anggota badannya. Ia memegangi ujung kain pemuda dan menariknya untuk mendatangi Khalifah Umar bin Al-Khathab.
Sambil berteriak ia berkata, “Wahai Amirul Mukminin, pemuda ini telah memperkosa saya dan telah mencemarkan nama baik keluarga saya. Ini dia bekasnya.”
Ia bilang begitu sambil menunjukan cairan putih kental pada bajunya.
Maka Umar bertanya kepada sejumlah wanita berkenaan dengan kasus ini. Lalu mereka memeriksa bajunya. Ternyata ada cairan putih padanya. “Itu dia bekasnya,” kata mereka.
Ketika akan dirajam, pemuda itu berteriak, “Wahai Amirul Mukminin. Percayalah kepadaku. Semoga Allah merahmatimu. Aku tidak pernah berbuat zina dengannya, bahkan menginginkan pun tidak. Dia yang justru merayu aku tetapi aku berlindung kepada Allah.”
Di samping Umar, Ali bin Abi Thalib duduk.
“Bagaimana menurut engkau, hai Abul Hasan?” tanya Umar.
“Sebentar, jawab Ali. Ali bangun memeriksa dengan detil baju wanita itu. Ali meminta air yang mendidih. Ketika ia menyiramkan air itu kepada cairan pada baju wanita itu, maka cairan putih kental tersebut membeku, lalu Ali mengambil dan menciumnya.
“Coba cium,” kata Ali kepada Umar. Maka keduanya tahu bahwa warna putih tersebut adalah putih telur?
Kemudian pemuda itu dilepas setelah dengan kecerdasan Ali, ia diketahui tidak berzina. []