Dewan Dakwah Bogor bersama Masjid At Taqwa BCV Adakan Pelatihan Shalat Khusyuk

 Dewan Dakwah Bogor bersama Masjid At Taqwa BCV Adakan Pelatihan Shalat Khusyuk

Ustaz Abdul Khalim

Bogor (Mediaislam.id) – DKM Masjid At-Taqwa Komplek Vila Citra Bantarjati (VCB) Kota Bogor bekerja sama dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor menyelenggarakan pelatihan Manajemen Shalat Khusyuk pada Ahad (23/11/2025).

Ketua DKM Masjid At-Taqwa Dr Riyanto Umar dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan shalat agar mencapai kekhusyukan.

Ia mengatakan bahwa shalat yang khusyuk dapat berdampak langsung pada ketenangan jiwa, kualitas istirahat, hingga kesehatan fisik. “Kalau shalatnya khusyuk, jiwanya tenang, kalau tenang maka tidurnya nyenyak, dan badan menjadi lebih sehat,” ujarnya.

Riyanto menyebut bahwa gerakan peningkatan kekhusyukan shalat perlu diperluas agar memberi dampak positif bagi masyarakat. Ia optimistis, apabila jemaah mampu melaksanakan shalat dengan khusyuk, maka keberlangsungan kegiatan masjid akan semakin kuat. “Kalau gerakan ini meluas, Indonesia 2045 itu emas, bukan cemas,” katanya.

Pemateri pelatihan yaitu Ustaz Abdul Khalim memaparkan kondisi krisis ibadah yang telah digambarkan dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 59 tentang generasi yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Ia menyebut fenomena hilangnya kekhusyukan sebagai masalah umum di masyarakat modern.

Menurutnya, banyak jamaah yang tetap menjalankan shalat secara fisik namun tidak menghadirkan hati dan pikiran secara utuh. “Ada orang shalatnya benar secara gerakan, bacaannya benar, tetapi pikirannya ke mana-mana. Itulah hilangnya khusyuk,” jelasnya.

Ketua DDII Kota Bogor itu menambahkan bahwa sebagian umat mengalami kesulitan mempertahankan fokus meski sudah berusaha. Kondisi itu, ujarnya, tidak hanya disebabkan gangguan internal, tetapi juga pengaruh eksternal seperti beban hidup, tekanan pekerjaan, dan konsentrasi yang terpecah karena penggunaan gawai.

Ustaz Abdul Khalim juga menyoroti peningkatan kecanduan game dan pornografi yang dapat merusak otak, memicu perilaku asosial, serta melemahkan kontrol diri. Menurutnya, dampak tersebut lebih berbahaya dibandingkan narkoba karena berpotensi mendorong tindakan kriminal dan merusak struktur sosial. “Asosial itu bahaya, karena Islam bicara sosial. Begitu shalat hilang, benteng sosial juga hilang,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri puluhan jemaah dari berbagai kalangan baik laki-laki maupun perempuan. Setelah pemaparan materi, jemaah diajak untuk praktik shalat khusyuk. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nine − four =