Survei di Israel: Oposisi Kuasai 61 Kursi, Kubu Netanyahu Melemah

 Survei di Israel: Oposisi Kuasai 61 Kursi, Kubu Netanyahu Melemah

Tel Aviv (Mediaislam.id) – Dinamika politik internal Israel menunjukkan gejolak baru di tengah perang berkepanjangan terhadap rakyat Palestina. Jajak pendapat terbaru yang dirilis surat kabar Israel Maariv pada Jumat (2/10) mengungkap bahwa blok oposisi Zionis berhasil meraih mayoritas dengan 61 kursi, meninggalkan blok Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang hanya memperoleh 49 kursi di parlemen.

Survei tersebut juga mencatat lonjakan signifikan dukungan terhadap partai yang dipimpin mantan Perdana Menteri Naftali Bennett, yang berhasil meraih 22 kursi. Sementara itu, Likud—partai utama Netanyahu—terus mengalami penurunan, hanya mengantongi 25 kursi, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

Partai sayap kanan ekstrem Otzma Yehudit yang dipimpin Itamar Ben-Gvir justru mengalami kenaikan, memperoleh 9 kursi, meski diimbangi dengan penurunan representasi dari partai-partai lain seperti Partai Demokrat dan partai Eisenkot. Sementara itu, partai-partai Arab tetap bertahan dengan 10 kursi, yang terbagi di antara Daftar Gabungan, Hadash, serta Gerakan Arab untuk Perubahan.

Hasil ini menunjukkan semakin rapuhnya posisi Netanyahu di tengah kritik luas, baik dari dalam maupun luar negeri, atas kebijakan perangnya di Jalur Gaza. Agresi brutal Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 234.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta membuat ratusan ribu orang kehilangan rumah.

Situasi politik yang terbelah ini menambah tekanan bagi Netanyahu yang dituding gagal mengakhiri konflik, justru memperburuk penderitaan rakyat Palestina dengan blokade, kelaparan, serta serangan sistematis terhadap fasilitas sipil, termasuk rumah sakit. Meski Mahkamah Internasional telah memerintahkan penghentian genosida, Israel tetap melanjutkan operasi militernya.

Perpecahan politik di Israel kini dipandang banyak analis sebagai refleksi kegagalan kepemimpinan Netanyahu. Namun, di sisi lain, penderitaan warga Palestina terus berlanjut, menjadikan krisis ini bukan hanya persoalan politik domestik Israel, tetapi juga tragedi kemanusiaan global yang menuntut perhatian dan aksi nyata dunia internasional.

sumber: infopalestina

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + eighteen =