MUI Luncurkan Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia di IIBF 2025
Jakarta (Mediaislam.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi meluncurkan Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia. Karya monumental ini menjadi bagian dari rangkaian Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025.
Ensiklopedia tersebut disusun oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI dan memuat kekayaan budaya Islam dari berbagai daerah di Tanah Air.
Ketua LSBPI MUI, Habiburrahman El-Shirazy, menegaskan bahwa buku ini hadir sebagai rujukan penting. “Ensiklopedia ini menjadi salah satu sumber literasi bagi masyarakat,” ujarnya dikutip dari MUIDigital pada Ahad (28/9/2025).
Ustadz yang akrab disapa Kang Abik menyampaikan dalam penyusunannya, ensiklopedia ini mencakup lebih dari 400 kabupaten di Indonesia dengan ragam budaya Islam yang beraneka. “Yang kita masukkan mulai dari tari, makanan, hingga situs bersejarah yang bernilai Islami.”
Kang Abik mencontohkan salah satu yang dicantumkan adalah tradisi Dukderan di Semarang. Festival ini rutin digelar masyarakat muslim untuk menyambut datangnya Ramadan.
“Dukderan adalah festival penuh kegembiraan, bahkan anak-anak pun menyambut Ramadan dengan bahagia melalui acara ini,” jelasnya.
Kang Abik (ketiga kiri saat berpose dengan jajaran pengurus LSBPI MUI dan tim penulis buku Budaya Islam Indonesia
Kang Abik menambahkan, kekayaan budaya Islam di Indonesia sering kali dipandang bertentangan dengan nilai agama. Namun, menurutnya, pandangan itu perlu diluruskan.
“Selama budaya tidak bertentangan dengan tauhid dan mengandung nilai Islami, maka ia selaras dengan ajaran Islam,” tegasnya.
Proses penyusunan ensiklopedia ini memakan waktu yang tidak singkat. Habiburrahman menyebut bahkan sampai lima tahun. “Total lima tahun kami siapkan, mulai dari kerangka, pengumpulan data, hingga melibatkan para ahli,” kata dia menambahkan.
Tim LSBPI MUI tidak hanya mengumpulkan data lapangan, tetapi juga meminta masukan dari para pakar.
Sejumlah profesor turut dilibatkan sebagai pembaca ahli untuk menilai dan menyempurnakan isi buku. “Kami berusaha agar hasilnya otoritatif dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar dia mengimbuhkan.
Kang Abik menambahkan Peluncuran ensiklopedia ini diharapkan dapat menjadi pintu pengetahuan baru tentang kekayaan budaya Islam di Indonesia. “Kami ingin masyarakat muslim semakin mengenal warisan budaya Islam yang ada di negeri ini,” Katanya.
Kang Abik juga menegaskan bahwa karya ini bersifat terbuka terhadap kritik maupun penambahan data. “Kami sangat terbuka menerima masukan dari masyarakat, karena tidak ada gading yang tak retak,” ujarnya.
Dengan hadirnya Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia, MUI berharap literasi keislaman dan kebudayaan dapat berkembang seiring waktu, sekaligus memperkuat identitas Islam Nusantara yang berakar pada tradisi masyarakat. [ ]
