1500 Akademisi Selesaikan Program ‘Majelis Pembacaan Hadits Sahih-i Bukhari’ di Istanbul

 1500 Akademisi Selesaikan Program ‘Majelis Pembacaan Hadits Sahih-i Bukhari’ di Istanbul

Para ulama ahli hadits yang berkumpul di Istanbul, Turkiye.

Istanbul (Mediaislam.id) – Sekitar 1.500 akademisi di bidang hadis telah dinyatakan selesai mengikuti program selama 13 hari di Istanbul, untuk mempelajari karya Sahih al-Bukhari. Mereka menerima sertifikat pada Senin (30/06/2025).

Sepanjang program tersebut, para ulama dan akademisi dari Turkiye dan seluruh dunia membagikan wawasan mereka tentang pelestarian Sunnah, kesinambungan ilmu hadis, dan pentingnya mewariskan pengetahuan ini kepada generasi yang akan datang.

Para pembicara menekankan bahwa Sahih al-Bukhari, yang merupakan kumpulan hadis paling autentik setelah Al-Qur’an, memegang tempat utama dalam tradisi Islam. Mereka juga menekankan bahwa mengamalkan hadis sama pentingnya dengan membacanya.

Di antara tamu terhormat tersebut adalah Mufti Besar Suriah Sheikh Osama al-Rifai, Muhammad Tahir Nur Wali dari Arab Saudi, Yahya al-Ghawsani dan Ayman Shabani dari Institut Islam Al-Fath di Suriah, ulama dari Somalia Mahmoud Abdulbari, dan Muhammad Emin Kılıc, direktur Pusat Haseki untuk Studi Agama di bawah Direktorat Urusan Agama Turkiye (Diyanet).

Acara ditutup dengan pembacaan halaman terakhir kitab Sahih al-Bukhari oleh ulama kenamaan Suriah, Muhammad Mujir al-Khatib, yang dilanjutkan dengan pembagian sertifikat kepada para peserta.

Panitia sertifikasi tersebut antara lain ulama hadis seperti Latifurrahman al-Bahraichi dari India, Muhammad Idris al-Sindi dari Pakistan, Muhammad Naim Araksusi dari Suriah, Dursun Ali Yilmaz dari Türkiye, Muhammad al-Amin Bouselce dari Aljazair, dan Jasim Muhammad Aziz Kirkuki dari Irak.

Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Ismailaga atas penyelenggaraan acara tersebut dan memanjatkan doa untuk Gaza. “Ya Allah, dukunglah mereka dengan pertolongan-Mu dan berikanlah mereka kemenangan.”

Menteri Wakaf Agama Suriah (Awqaf) Muhammad Abu al-Khayr Shukri mengakhiri dengan mendesak kaum muda untuk tidak hanya membaca hadis tetapi juga menghafal dan memahaminya secara mendalam.

Disusun oleh Muhammad ibn Ismail al-Bukhari—salah satu ulama hadis terkemuka dalam sejarah Islam yang wafat pada tahun 870 M—Sahih al-Bukhari secara luas dianggap sebagai kitab Islam paling autentik setelah Al-Qur’an.

Bukhari dengan cermat mengumpulkan hadis—pernyataan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad—hanya melalui rantai transmisi yang dapat diandalkan, yang menjadikan karya tersebut sebagai landasan keilmuan Islam. Karya ini dibedakan oleh keaslian dan ketelitian ilmiahnya dan dianggap oleh banyak sarjana sebagai kumpulan hadis paling otoritatif yang ada. [Anadolu]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 2 =