LDK MUI Bahas Problematika Dakwah Mualaf di Medsos Lewat FGD

Jakarta, Mediaislam.id–Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (LDK MUI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Problematika Dakwah Mualaf di Media Sosial” di Kantor MUI, Jl. Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (30/6/2025).
FGD diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai lembaga mualaf, ormas Islam, dan pegiat media sosial.
Ketua LDK MUI Ustaz Abu Deedat Syihab menjelaskan, kegiatan ini dilatarbelakangi maraknya fenomena mualaf yang semangat dalam dakwah, tapi tidak diiringi kompetensi keilmuan keislaman yang baik.
“Saya bahagia dengan banyaknya pendakwah di media sosial, tetapi perlu mereka belajar dulu sebelum berdakwah, bukan tidak boleh berdakwah. Khawatir sudah dipanggil ustaz tapi baca Alqurannya belum lancar,” kata Ustaz Abu.
Menurut Ustaz Abu Deedat, dakwah mualaf banyak menghadapi tantangan dan problematika termasuk di media sosial. MUI merasa terpanggil untuk membimbing dan membantu mencari solusi. MUI sendiri, menurutnya, sudah merumuskan etika bermedia sosial, etika berdakwah, dan keputusan soal zakat bagi konten kreator.
“Saya berbahagia dengan banyaknya dakwah mualaf di media sosial. Akan tetapi, dakwah juga ada etikanya,” tegas Ustaz Abu Deedat.
Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan mengatakan dakwah mualaf di media sosial memerlukan strategi yang baik, sehingga dapat efektif menyentuh masyarakat.
“Kenapa dakwah mualaf belum menang? Karena belum bersatu. Nah, silaturahim ini adalah agar kita dapat bersatu. Sehingga dakwah ini mengakar di masyarakat,” kata Buya Amirsyah.
Menurut Buya Amirsyah, strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan, mencapai tujuan jangka panjang, ada turunannya berupa taktik yang sifatnya jangka pendek.
Buya Amirsyah mengungkapkan ada tiga strategi utama yang dapat dilakukan dalam dakwah mualaf di media sosial.
Pertama, strategi sentimental atau al manhaj al athif, yaitu metode dakwah yang fokus pada aspek hati, menggerakkan perasaan dan batin masyarakat.
Kedua, strategi rasional atau al manhaj al aql, yaitu metode dakwah yang fokus pada akal pikiran.
Ketiga, strategi inderawi atau al manhaj al hissi, yaitu metode dakwah fokus pada eksperimen atau ilmiah.
Selain Buya Amirsyah, LDK MUI juga menghadirkan sejumlah pemateri untuk menjelaskan strategi dakwah mualaf di medsos. Diantara yang berbicara adalah Ustaz Teten Romli Qomaruddin (pengurus LDK MUI), KH Arif Fahrudin (Wasekjen MUI), Ahmad Kainama, Ustaz Syamsul Arifin Nababan dan Presiden Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustaz Fadzlan Garamatan.*