Kompas Langit dan Jejak di Bumi: Refleksi Prof. Rokhmin Dahuri tentang Worldview Islami

 Kompas Langit dan Jejak di Bumi: Refleksi Prof. Rokhmin Dahuri tentang Worldview Islami

Bogor, Mediaislam.id–Rektor Universitas UMMI Bogor, Senin (30/6), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS mengajak untuk merenungi hakikat worldview atau pandangan hidup seorang muslim/muslimah. Bukan sekadar filsafat eksistensial, Islami yang ia uraikan adalah kompas langit yang menuntun setiap langkah di bumi.

Ia menggarisbawahi bahwa segala hal yang berkaitan dengan nasib, umur, rezeki, hingga prestasi duniawi sejatinya telah ditetapkan Allah SWT dan tersimpan rapi di Lauh Mahfudz.

“Segala ketetapan Allah, umur, rezeki, hingga prestasi telah tercatat di Lauh Mahfudz,” ujarnya. Namun, bukan berarti manusia bersikap pasif. Justru, seorang muslim diwajibkan untuk beriman, bertaqwa, dan berikhtiar maksimal dengan profesionalisme tinggi.

Ia mengingatkan, bukan berarti manusia bebas dari kewajiban. Sebaliknya, seorang muslim dituntut untuk beriman, bertakwa, berikhtiar secara profesional, dan berserah diri dengan doa yang tulus.

“Kewajiban manusia adalah beriman, bertakwa, dan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, serta berikhtiar secara maksimal dan profesional sambil terus berdoa. Hasilnya kita serahkan kepada Allah. Sementara, hasilnya (kedudukan, jabatan, harta, dan atribut duniawi lainnya) kita serahkan (tawakal) kepada Allah,” tegasnya.

Bagi Anggota Komisi IV DPR RI ini, titik temu antara usaha keras dan kepasrahan total kepada Ilahi adalah rahasia kebahagiaan hakiki. Dalam kerangka ini, keberhasilan duniawi bukan akhir tujuan, melainkan bagian dari amanah yang harus dijalani dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab.

Lebih jauh, worldview ini tidak berhenti pada spiritualitas personal. Ia melahirkan kepedulian sosial tanpa batas, menjadikan muslim sejati sebagai sosok yang menolong tanpa melihat asal-usul dan menjaga bumi sebagai amanah suci dari Tuhan.

“Menjadi muslim berarti menjadi rahmat bagi seluruh alam,” tegasnya. Baik dalam memperjuangkan keadilan sosial, membantu sesama yang lemah, maupun merawat lingkungan hidup, semua berakar dari satu asas: cinta dan tanggung jawab kepada Sang Pencipta dan ciptaan-Nya.

Melalui tausiyah ini, Guru Besar bidang Kelautan dan Perikanan IPB University itu, mengajak umat Islam untuk menjadi pribadi yang visioner, tangguh, dan empatik di tengah derasnya arus zaman, menghidupkan pandangan hidup Islami yang bukan hanya diyakini, tetapi juga diwujudkan dalam karya dan kasih.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + eighteen =