Pesawat Dua Kali Rusak, Jemaah Asal Libya yang Tertahan di Bandara Akhirnya Pergi Berhaji

Ameur Al-Mansour Gaddafi (tengah) bersama awak pesawat.
Sabha (MediaIslam.id) – Kejadian luar biasa dialami jemaah haji asal Libya, Amer Al Mansour Gaddafi, ketika hendak berangkat ke Tanah Suci.
Ia sempat dua kali gagal naik pesawat, tetapi akhirnya diizinkan bergabung bersama rombongan setelah insiden teknis membuat pesawat kembali ke bandara.
Peristiwa ini terjadi di Bandara Internasional Sabha, Libya tengah, saat Amer akan berangkat menunaikan ibadah haji bersama puluhan jemaah lainnya.
Namun, tepat sebelum keberangkatan, petugas imigrasi menahan Gaddafi dan melarangnya naik ke pesawat. Diduga, hal ini berkaitan dengan nama belakangnya, Gaddafi, yang identik dengan nama mantan pemimpin diktator Libya, Muammar Gaddafi.
Meskipun sudah memohon kepada petugas, Amer tetap tidak diperbolehkan naik. Pesawat pun lepas landas tanpa dirinya.
“Saya tidak akan pergi dari sini kecuali untuk berangkat haji,” ujar Gaddafi, dikutip dari Gulf News pada Rabu (28/5/2025).
Takdir seakan berpihak pada Amer Tak lama setelah mengudara, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara karena mengalami kerusakan sistem pendingin udara.
Setelah mendarat, staf maskapai berupaya meminta pilot untuk mengizinkan Amer naik. Namun, pilot menolak karena alasan teknis. Mesin pesawat masih menyala dan prosedur keselamatan tidak memungkinkan penumpang naik di kondisi tersebut. Tak disangka, kerusakan kedua kembali terjadi. Kali ini, pesawat harus mendarat darurat.
Setelah insiden kedua, kapten pesawat akhirnya mengambil keputusan mengejutkan. “Saya bersumpah tidak akan terbang lagi kecuali Amer Gaddafi bersama kita di pesawat ini,” ujar sang kapten.
Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari para penumpang. Amer pun akhirnya diperbolehkan naik ke pesawat. Momen haru tersebut terekam dalam video dan tersebar luas di media sosial.
“Saya hanya ingin pergi haji,” kata Gaddafi kepada media lokal.
“Dan saya percaya bahwa jika itu sudah ditakdirkan untuk saya, tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya,” ujarnya lagi. []