Pejuang Palestina Sergap Pasukan Israel di Rafah

Anggota Brigade Al-Qassam menawan seorang serdadu Zionis Israel dari sebuah tank merkava.
Gaza (Mediaislam.id) – Pejuang Palestina dari kelompok Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan perahu pada Kamis melawan pasukan pendudukan Zionis di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Brigade tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan militer: “Setelah kembali dari garis pertempuran, para pejuang kami mengonfirmasi telah melaksanakan operasi kompleks di Jalan Al-Tayaran di lingkungan Tel Sultan, sebelah barat Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada Jumat sore, 27 April 2025.”
Ia menjelaskan bahwa Mujahidin berhasil memancing pasukan mekanik Zionis yang terdiri dari empat jip militer Hummer dan sebuah truk militer Amolissia ke dalam penyergapan ketat, dan menargetkan mereka dengan sejumlah alat peledak “Shawaz” dan “Fedaeyin”. Setelah itu sejumlah Mujahidin maju ke arah tentara musuh yang tersisa dan menyerang mereka dari jarak dekat, menewaskan dan melukai mereka.
Selama beberapa hari terakhir, Brigade Al-Qassam telah mengumumkan beberapa penyergapan terhadap pasukan Israel di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian dan terlukanya beberapa tentara Israel.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup penyeberangan Jalur Gaza untuk masuknya makanan, bantuan, bantuan medis, dan barang, yang menyebabkan kemerosotan yang signifikan dalam situasi kemanusiaan bagi warga Palestina, menurut laporan pemerintah, hak asasi manusia, dan internasional.
2,3 juta warga Palestina di Gaza sepenuhnya bergantung pada bantuan tersebut setelah 19 bulan genosida membuat mereka miskin, menurut data Bank Dunia.
Krisis kemanusiaan ini terjadi karena lebih dari 90% penduduk Jalur Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, beberapa di antaranya telah mengalaminya lebih dari sekali, tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak atau di tempat terbuka tanpa tempat berlindung, sehingga meningkatkan penyebaran penyakit dan epidemi.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan kejahatan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 170.000 warga Palestina tewas dan terluka—kebanyakan anak-anak dan wanita—dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran.
sumber: infopalestina