‘Aku Terkena Doa Sa’ad’

 ‘Aku Terkena Doa Sa’ad’

Ilustrasi: Seseorang sedang berdoa kepada Allah SWT.

BERSUMBER dari Jabir bin Samurah ra ia mengisahkan; Penduduk Kuffah mengadukan Sa’ad (maksudnya Sa’ad bin Abi Waqqash) kepada Khalifah Umar bin Al-Khattab ra. Umar lalu memecatnya, dan menggantikannya dengan Ammar ra. Tetapi mereka juga mengadukan Ammar, termasuk tentang shalatnya yang dianggap tidak baik.

(Maksudnya shalat Sa’ad tidak seperti yang diperintahkan oleh Nabi. Tentu saja ini merupakan fitnah terhadap sahabat seperti Sa’ad tersebut, pen.)

Umar lalu menulis surat kepada Ammar yang isinya, “Hai Abu Ishak (panggilan Ammar), mereka menganggap shalatmu tidak baik.”

Kata Sa’ad, “Kalau saya, demi Allah, menjadi imam shalat bagi mereka seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Saya tidak pernah menyimpang dari tatacara shalat beliau. Ketika menjadi imam shalat Isya’ misalnya, pada dua rakaat yang pertama sengaja saya memperlambat, dan pada dua rakaat yang terakhir saya sengaja mempercepat.”

Kata Umar, “Itu yang diomongkan oleh mereka terhadapmu, Abu Ishak.”

Khalifah Umar lalu mengutus seseorang ke Kuffah untuk menanyakan kepada penduduk setempat tentang Sa’ad yang katanya tidak membiarkan masjid dimasuki oleh Bani Abas. Bahkan salah seorang penduduk Kuffah yang bernama Usamah bin Qatadah alias Abu Sa’dah mengatakan, bahwa Sa’ad tidak mau ikut berangkat perang bersama para pasukan, tidak membagi hasil ghanimah secara merata, dan tidak memutuskan perkara dengan adil.

Kata Sa’ad, “Demi Allah, saya hanya berdoa tiga hal, yakni; “Ya Allah, jika hamba-Mu berdusta dan suka pamrih, maka panjangkanlah usianya, panjangkanlah kemiskinannya, dan jerumuskan ia ke berbagai macam fitnah.”

Semenjak itu setiap kali ditanya, Ammar hanya bisa menjawab, “Aku ini orang tua renta yang terfitnah. Aku terkena doa Sa’ad.”

Kata Abdul Malik bin Umair, “Setelah sepasang bulu alisnya menimpa kedua matanya karena sombong, ia biasa bertemu dengan beberapa orang gadis di jalan-jalan dan ia melecehkannya.” (HR Bukhari, Muslim, Al-Baihaqi). []

Sumber: Sa’ad Yusuf Abu Aziz. Kisah Akhir Hayat Orang-Orang Zalim (terjemahan). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − 1 =