Mengantar Jenazah

 Mengantar Jenazah

Oleh:

Sofiyyul Chalim Ali Musafa

 

Hukum mengantar jenazah ke makam adalah sunnah, seperti ungkapan nabi yang diriwayatkan oleh imam muslim hadis nomor 4023 yang berbunyi:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far, dari al-‘Ala’, dari Bapaknya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: “Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam perkara.” Lalu beliau ditanya: “Apa yang enam perkara itu wahai Rasulullah?” Jawab beliau: “Bila engkau bertemu dengannya, ucapkankanlah salam kepadanya. Bila ia mengundangmu, penuhilah undangannya. Bila ia meminta nasihat, berilah nasihat kepadanya. Bila ia bersin lalu membaca tahmid, doakanlah semoga ia mendapatkan rahmat. Bila ia sakit, kunjungilah dirinya. Dan bila ia meninggal dunia, iringilah jenazahnya ke pekuburan.”

Dalam prosesi mengiri jenazah terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan, sebagaimana yang di ungkapkan oleh Imam Al Ghazali dalam Risalahnya yang berjudul Majmu’ah Rasail Al Imam Al Ghozali sebagai berikut.

Pertama, penting untuk menjaga kekhusukan, mengiringi jenazah harus dilakukan dengan sikap penuh khsuk, tanpa bercanda, peziarah harus sadar bahwa kematian membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, oleh karena itu kekhusukan harus dijaga sebagai penghormatan atas perasaan duka mereka.

Kedua, merundukkan pandangan, karena mengiring jenazah adalah ibadah yang dianjurkan nabi, maka harus ada adab yang harus dipatuhi untuk mrmperindah amal tersebut, merundukan kepala dan tidak melihat kesana kesini dapat membantu peziarah lebih khusuk dan meresapi suasana duka dan sikap ini juga mencerminkan bela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan

Ketiga, hindari percakapan yang tidak perlu, percakapan antar peziarah yang berlebihan dapat mengganggu kekhusukan saat mengiringi jenazah, namun berbeda jika yang diucapkan Kalimat Tayyibah Lailahaillallah yang dianjurkan karena mengingatkan tentang keimanan dan menciptakan suasana lebih Khidmah.

Keempat, ambil pelajaran dari jenazah, memperhatikan jenazah dengan serius, mengingatkan bahwa setiap manusia akan menghadapi kematian, yang merupakan awal dari kehidupan di akhirat, yang dimana semua akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan selama di dunia, hal ini mengingatkan peziarah untuk berhati hati dalam menjalani hidup agar tidak berakhir dengan keburukan (suul khatimah).

Kelima, renungkan pertanyaan yang akan diajukan dalam kubur, peziarah hendaknya memikirkan enam pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat munkar dan nakir kepada mayit dikuburnya, tentang tuhan,agama, nabi, kitab, kiblat, dan saudara saudaranya. Mengingat dan memahami pertanyaan pertanyaan ini, tidak hanya dengan hafalan melainkan dengan menjalan kan perintah allah secara istiqamah, terutama sholat lima waktu, yang menjadi kunci sukses menjawab pertanyaan tersebut.

Keenam, bertaubat dengan segera, mengiringi jenazah sampai kekuburan memberikan kesadaran bahwa semua manusia akan mati, dan setelah mati akan dimintai pertanggung jawaban, terutama terkait dengan enam pertanyaan kubur.

Bagi yang masih diberikan kesempatan hidup penting untuk segera bertaubat dan melaksanakan perintah allah, terutama menjalankan rukun islam yang jumlahnya ada lima

Ketujuh, berharap akhir yang baik, mengiring jenazah selalu mengingatkan bahwa kematian bisa dating kapan saja, semakin sering orang menghadiri prosesi jenazah, semakin pula dia diingatkan oleh kematian.

Ketujuh adab ini sangat penting untuk diingat dan dipraktikan oleh umat muslim, khusunya laki laki. Mengiringi jenazah sampai makam memberikan manfaat yang besar tidak hanya bagi jenazah tetapi juga bagi mereka yang masih hidup.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 − three =