FOMO Meracuni Generasi Muda, Kita Harus Berbuat Apa?

 FOMO Meracuni Generasi Muda, Kita Harus Berbuat Apa?

Ilustrasi: Fomo

GAYA HIDUP FOMO (Fear Of Missing Out) lagi ngetren di kalangan gen Z. Parahnya, fenomena ini membawa ketergantungan gen Z terhadap utang yang gak produktif.

Berdasarkan laporan Lokadata.id, 78 persen masyarakat generasi milenial dan gen Z telah menggunakan aplikasi fintech setiap harinya, termasuk dompet digital, layanan pinjaman, dan pembayaran digital. Namun, tingginya adopsi tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi generasi muda lho jika tidak dibarengi dengan literasi keuangan yang baik.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), generasi milenial dan gen Z memang menjadi penyumbang utama kredit macet pinjaman online (pinjol).

Pada Juli 2024, tingkat kredit macet lebih dari 90 hari atau tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) di perusahaan pinjol atau peer to peer (P2P) lending mencapai sebesar 2,53 persen.

Adapun untuk porsi Gen Z dan Milenial dalam kategori di usia 19 tahun sampai 34 tahun yang menjadi penyebab utama TWP90 pada Juli 2024, mencapai 37,17 persen. Waw!

FOMO Merusak Potensi Generasi

Kalian pasti udah pada gak asing lagi ya dengan istilah FOMO. Yups, FOMO (Fear of Missing Out) adalah perasaan takut ketinggalan atau tertinggal sesuatu yang baru, seperti informasi, tren, atau pengalaman.

FOMO merupakan istilah yang umum dirasakan oleh generasi muda yang sering menggunakan media sosial. Istilah FOMO pertama kali dicetuskan oleh Patrick J. McGinnis pada tahun 2004 dalam artikelnya yang berjudul “Social Theory at HBS: McGinnis ‘Two FOs’”.

Adapun beberapa gejala umum FOMO diantaranya yaitu selalu ngecek media sosial, takut dikucilkan dan ditolak, juga selalu ngebandingin dirinya dengan orang lain.

Gaya hidup FOMO emang lagi menggejala di kalangan remaja, misalnya saja fomo nonton konser, travelling, fomo barang branded seperti yang lagi viral adalah fomo terhadap boneka labubu karena ngikutin idolanya. Padahal harganya udah pasti gak murah yaitu sekitar Rp400 ribu sampai Rp4 juta lho!

Gaya hidup FOMO kawula muda ini selalu dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk meraup keuntungan. Akhirnya gen milenial dan gen Z menjadi sasaran pasar bisnis. Berbagai trik marketing dilakukan demi menarik para konsumen khususnya generasi muda seperti dengan berbagai macam bonus, diskon dan yang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + 13 =