Rais Aam PBNU: Islam Berkembang Melalui Masjid
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar
Surabaya (MediaIslam.id) – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan, masjid merupakan sumber kekuatan.
“Masjid adalah sumber kekuatan, sumber risalah Rasulullah, tempat tujuan hijrah, tempat berangkat Isra Mikraj. Karena itu saya yakin Islam akan berkembang melalui masjid,” ujar Miftachul Akhyar dalam keterangannya, Senin (02/09) seperti dilansir ANTARA.
Di hadapan 300 peserta Pelatihan Manajemen Transformasi Kemasjidan yang diadakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU, Kiai Miftah mengatakan Rasulullah mengemban risalah Islamiyah melalui perjuangan, yang semuanya bermula dari masjid.
“Karena masjid itulah sumber kekuatan Islam dan Islam itu berkembang atau lemah juga dilihat dari masjid, karena itu pelatihan ini strategis,” kata Kiai Miftah di depan peserta dari 31 Kabupaten/Kota di Jawa Timur itu.
Oleh karena itu, Kiai Miftah berharap para peserta pelatihan untuk menyiapkan diri dalam berhijrah memperbaiki manajemen masjid, karena masjid adalah tempat yang mudah mengumpulkan umat tanpa undangan dan pengumuman, tempat tujuan yang tidak membedakan suku, warna kulit, atau kedudukan/jabatan.
“Masjid itu ibarat parlemen yang anggotanya semua jenis manusia, tanpa membedakan suku, warna kulit, kaya-miskin, punya kedudukan/atau tidak. Siapa yang datang pertama kali, misal tukang becak, maka dia berhak di shaf terdepan, kalau anggota DPRD datang belakangan ya di belakang,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, manajemen masjid jangan berwajah kolot, pengelolaan manajemen mesti tertata, dan fungsi masjid harus diperkuat kembali.
“Sadarlah, takmir masjid harus memiliki manajemen terbaik, seperti Masjid Nabawi di Madinah yang melahirkan generasi-generasi terbaik Islam,” kata dia.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim A. Sruji Bahtiar menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PBNU (LTM PBNU) menjalin kerja sama dengan Kemenag Jatim.
“Insyaallah, kami siap melakukan kerja sama yang sama dengan jajaran NU hingga pengurus tingkat kabupaten (PC) dan kecamatan (MWC),” kata dia.[]
